SEMARANG (SUARABARU.ID)– Promovenda Angelic Dolly Pudjowati SPd MM, sukses menyelesaikan Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL), Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang, usai merampungkan Ujian Terbuka Disertasi dengan judul ‘Model Terapi Eko-Spiritual-Psikiatrik (ESP) untuk Perbaikan Fungsi dan Peran pada Skizofrenia Akut melalui Pendekatan Angelic’s Contemplative Eco-Compassion’.
Ujian Terbuka Disertasi itu dilaksanakan di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan, Senin (20/1/2025). Tiga promotor mendampingi Angelic, masing-masing Prof Dr F Ridwan Sanjaya SE SKom MS IEC (Promotor), Dr Christine Wibhowo SPsi MSi (Kopromotor 1) dan Dr Ir Rev Greg Soetomo Sj MAg.
Sedangkan penguji disertasi terdiri dari Prof Dr Ignasius Dwi Atmana Sutapa MSc (Ketua), Dr Ir Florentinus Budi Setiawan MT (Sekretaris), Prof Dr Ir Budi Widianarko MSc (Penguji Internal), Prof Dr dr Aris Sudiyanto SpKj (K) (Penguji Eksternal) dan Prof Dr Mgr Adrianus Sunarko OFM Lic Theol (Penguji Eksternal).
BACA JUGA: SCU Ajak Sivitas Akademika Gaungkan Semangat Peduli Lingkungan
Penelitian yang dilakukan Angelic dikhususkan pada Orang Dengan Skizofrenia (ODS) tingkat akut, di Yayasan Griya Malaikat (YGM), Purwokerto. ”Gangguan jiwa yang terbanyak di sana adalah skizofrenia. Dalam penelitian, saya mengambil yang sudah akut, dan sulit untuk ditangani,” kata dia, usai disertasi.
Yayasan Griya Malaikat sendiri merupakan wadah yang dibangun Angelic, atas keprihatinan dan kepeduliannya, terhadap orang-orang yang mengidap gangguan jiwa dan penyakit mental. ”Saya ambil yang sudah parah, suka ngamuk-ngamuk dan sulit ditangani,” lanjutnya.
Selama belasan tahun melayani dan membantu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Angelic menuturkan, penanganan ODS dan ODGJ masih perlu ditingkatkan. Menurutnya, penderita seharusnya diberikan perhatian khusus, dan tidak boleh diberikan tekanan.
BACA JUGA: Dua Guru Besar Baru SCU Diharapkan Bisa Jadi Panutan
”Tanpa compassion (cinta kasih), pasien tidak akan sembuh. Perasaan dan kasih sayang perlu diberikan, bukan tekanan ataupun penghakiman terhadap apa yang mereka idap,” terang dia.
Angelic pun berharap, pendekatan ini dapat diimplementasikan, baik melalui program preventif dan kuratif. Dalam program preventifnya, pendekatan ini dapat membantu mengindikasi dan mencegah orang-orang yang belum mengalami gangguan jiwa atau penyakit lainnya.
”Untuk program kuratifnya, pendekatan ini dapat menangani pasien yang sudah mengalami permasalahan kepribadian, psikologis, dan gangguan jiwa,” imbuhnya.
BACA JUGA: Keuskupan Agung Semarang Segera Tunjuk Rektor Baru Soegijapranata Catholic University
Angelic juga menyebutkan, disertasi itu berdasarkan penelitian mendalam yang dilakukan dengan secermat-cermatnya, dan didukung dengan teori-teori dan temuan-temuan melalui penelusuran 433 literatur.
Dia berharap, implikasi dari penelitian dan penulisan disertasi ini, tidak hanya menjadi panduan terapi bagi ODS dan ODGJ, tetapi juga menjadi wacana baru akan terbentuknya manusia sehat jiwa di semua lini masyarakat.
Riyan