KUDUS (SUARABARU.ID) – Masyarakat Kudus diminta mulai mewaspadai bencana banjir seiring terus meningkatnya debit air bendungan Wilalung. Apalagi di wilayah Grobogan, sejumlah tanggul jebol hingga banjir sudah mengarah ke pemukiman.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Junaidi mengatakan berdasarkan pantauan, debit air di bendung Klambu sudah melebihi 833 meter kubik per detik atau sudah pada level Siap. Sementara elevasi bendungan Wilalung mencapai 243 dengan status Siap.
Dengan tingginya curah hujan di wilayah Grobogan, debit air diperkirakan debit air masih akan meningkat. Sehingga ancaman bencana banjir harus benar-benar diwaspadai.
Meski demikian, Junaidi mengatakan untuk wilayah Kabupaten Kudus sejauh ini masih aman. Apalagi pintu Wilalung ke arah Sungai Juwana sudah dibuka 10 cm untuk mengurangi beban di sungai Wulan.
“Untuk saat ini pintu Wilalung ke arah Sungai Juwana sudah dibuka 10 cm,”ujar Junaidi, Selasa (21/1).
Junaidi menambahkan, jebolnya beberapa titik tanggul di wilayah Gubug Grobogan, meski membuat banjir di wilayah setempat, di sisi lain juga membuat debit air yang mengalir ke Kelambu dan Wilalung akan berkurang.Dengan kondisi tersebut, potensi banjir di wilayah Kudus sedikit berkurang.
Meski demikian, kewaspadaan harus tetap dilakukan. Pemantauan tetap dilakukan terutama memantau kondisi tanggul sungai Wulan di sepanjang wilayah Undaan.
“Untuk tanggul sungai Wulan sejauh ini masih cukup baik. Memang kemarin ada yang sliding di dua titik yakni Undaan Kidul dan Undaan Tengah. Tapi sudah diperbaiki dan sejauh ini masih aman,”katanya.
Hanya saja, pembukaan pintu air ke sungai Juwana dipastikan akan berdampak di wilayah yang dilewati. Beberapa desa yang terdampak alirang dungai Juwana diantaranya Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kesambi, Temulus, Kecamatan Mejobo hingga Desa Bulungcangkring, Gondoharum di wilayah Jekulo harus waspada.
Ali Bustomi