WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, menggelar pelatihan kader Bank Sampah. Ini dilakukan untuk mewujudkan desa bersih, cerdas dan adaptif terhadap perubahan iklim secara berkelanjitan.
Tokoh masyarakat jatipurno, Tarmin, menyatakan, pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas kader dalam memilah sampah non-organik serta mengembangkan Bank Sampah yang sudah ada.
Untuk diketahui, Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering, yang dipilah secara selektif serta memiliki manajemen layaknya perbankan. Yakni menerima setoran tabungan sampah dari warga, layaknya sebagai nasabah. Yang kemudian setoran tabungan sampah warga dicatat dalam buku. Warga sebagai nasabah dapat meminjam uang, yang pengembaliannya dengan setoran sampah seharga uang yang dipinjam.
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Jatipurno, dan pengelola barang bekas dari Kecamatan Sidoharjo. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menyatakan, pelatihan ini memiliki arti penting dalam upya mendukung program desa yang adaptif terhadap perubahan iklim. Ini sesuai fokus penggunaan dana desa Tahun 2025.
Ekonomi
“Persoalan sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berkaitan dengan ekonomi masyarakat. Melalui bank sampah, kita bisa memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Kades Suparmanto.
Apresiasi terhadap inisiatif pelatihan ini, juga disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonogiri, Bahari. Yang secara virtual, mengajak masyarakat untuk aktif berperan dalam mengatasi persoalan sampah di desa.
Sebagai bagian dari upaya menjadikan Desa Slogoretno sebagai desa cerdas, pemerintah desa terus melakukan berbagai inovasi. Salah satu langkah strategisnya, adalah pengembangan bank sampah. Pelatihan kader ini, juga menjadi implementasi program Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dicanangkan sejak akhir Tahun 2022.
Selain meningkatkan pengelolaan sampah, bank sampah diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat. Saat ini, Desa Slogoretno telah memiliki Bank Sampah ”Retno Bersinar-1,” yaitu Bank Sampah rintisan yang berdiri sekitar enam bulan lalu. Kades Suparmanto, menyatakan, Bank Sampah adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan mandiri. Harapannya, setiap dusun di Desa Slogoretno, dapat memiliki satu Bank Sampah baru setiap tahunnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjadikan Slogoretno sebagai desa yang cerdas, adaptif terhadap perubahan iklim, dan berdaya secara ekonomi.(Bambang Pur)