Tim Damkar Pemkab Wonogiri, menangkap Biawak di Rumah Eko, Lingkungan Kaloran, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tugas bakunya memadamkan kebakaran, Tapi para personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Wonogiri, tidak kuasa menolak ketika ada warga meminta pertolongan untuk menangkap ular yang masuk rumah atau masuk kampung, permintaan untuk mengunduh sarah lebah (tawon), atau menangkap Biawak.

Bersamaan dengan kesibukan umat Kristiani menyambut perayaan Natal 2019, Tim Damkar Pemkab Wonogiri diminta warga untuk menjinakkan Biawak. Permintaan disampaikan oleh Eko, warga Lingkungan Kaloran Lor RT 4/RW 5, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. ”Alasannya, karena suka memangsa ayam piaraan,” ujar Sriyanto, Komandan Regu (Danru) Damkar Pemkab Wonogiri.

Kata Sriyanto, Tim Damkar selama ini belum pernah menangkap Biawak. ”Kalau menangkap ular sudah beberapakali dilakukan. Demikian pula mengunduh sarang tawon, sudah berulangkali kami lakukan,” jelasnya. Untuk tidak mengecewakan warga yang meminta pertolongan, maka Tim Damkar segera berangkat ke lokasi.

Ular Sanca yang memangsa kucing membuat takut warga Desa Ploso, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri, berhasil ditangkap oleh Tim Damkar.


Perangainya Galak:
Posisi Biawak tersebut bersembunyi di atas plafon langit-langit rumah. Lokasi ini, tidak memudahkan penangkapan. Namun demikian, dengan susah payah tetap diupayakan agar Biawak dapat tertangkap hidup-hidup. ”Panjangnya satu meter dengan berat tujuh kilogram,” ujar Sriyanto sembari menyebutkan itu Biawak betina yang tengah bertelur dan perangainya galak.

Proses penangkapan berlangsung dalam waktu 45 menit. Tim Damkar berupaya menghindarkan dari serangan dan gigitannya, karena Biawak tersebut berupaya melawan untuk menghindarkan dari penangkapan. Cara penangkapannya dijaring memakai net voli, kemudian dijerat pakai tali di bagian tubuhnya, dan kemudian dimasukkan ke dalam kantong bekas wadah pupuk.
.
Biawak adalah binatang liar sebangsa kadal, tersebar di daerah beriklim panas dan wilayah tropis seperti Afrika, Asia dan Australia. Nama umumnya dalam bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia, adalah Biawak. Orang Sunda menyebutnya sebagai binatang Bajul (merujuk pada Buaya), Menyawak atau Nyambik. Orang Madura, menyebutnya Berekai; Hora atau Mbu. Orang di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, menamainya sebagai Biawak Komodo. Dalam bahasa Inggris disebut Monitor Lizard, Goanna, atau Dragon (istilah Dragon atau Naga merujuk pada ular).

Tugas pokoknya memadamkan musibah kebakaran, tapi Tim Damkar Wonogiri tidak kuasa menolak ketika dimintai tolong warga untuk mengunduh sarang tawon.


Sebanyak 41 Kali:
Jenis Biawak besar ialah Komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 Meter. Biawak, memburu hewan-hewan berukuran menengah dan besar seperti Rusa, Babi Hutan, dan Gudel (anak Kerbau). Bahkan ada Komodo yang menyerang manusia. Biawak, kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia, yakni Biawak air dari jenis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya panjang 1 Meter, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 Meter.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, Kamis (26/12), menyatakan, untuk pertamaklinya Ti Damkar melakukan penangkapan Biawak. Selama Tahun 2019, Tim Damkar telah menangkap 8 ekor ular di empat lokasi, dan mengunduh sarang lebah sebanyak 41 kali.

Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Waluyo, menyatakan, tugas utama Damkar memadamkan musibah kebakaran. Tapi dari sisi pemberian perlindungan kepada masyarakat, Tim Damkar juga dimintai tolong untuk menangkap ular dan mengunduh tawon serta menangkap Biawak.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini