WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi pendapatan, diminta bersemangat harus meningkatkan Pendapatan Aseli Daerah (PAD). Termasuk institusi Perusahaan Daerah (Perusda) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Harapan ini, Selasa (24/12/24), disampaikan Ketua Komisi-2 DPRD Kabupaten Wonogiri, Supriyanto, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama jajaran eksekutif. ”Sektor mana saja yang berpotensi untuk dapat ditingkatkan, harus dilakukan dengan bersemangat. Mari bersama-sama kita cari inovasinya,” tegas Supriyanto.
Rakor membahas tentang peningkatan PAD ini, digelar di Ruang Graha Paripurna Gedung DPRD lantai atas. Supriyanto tampil memimpin Rakor dengan didampingi Iskandar dan Dani Mursito. Dari jajaran ekskutif bersama Perusda dan BUMD dipimpin Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Wonogiri, M Chozinuddin Holil.
Upaya meningkatkan PAD menjadi pokok bahasan dalam Rakor, hal ini terkait karena Pemkab Wonogiri terkena warning mengenai Anggaran Belanja Pegawai di APBD Kabupaten Wonogiri. Jumlah Anggaran Belanja Pegawai mencapai 42 persen, pada hal menurut ketentuan tidak boleh melebihi 30 persen.
Upaya meningkatkan PAD memang bukan pekerjaan yang mudah, apalagi dalam kondisi perekonomian rakyat yang saat ini dalam kondisi yang tidak baik. Tapi tidak boleh tidak, itu harus dilakukan upaya peningkatan PAD mulai sekarang. Masalahnya, bagaimana PAD dapat ditingkatkan tanpa harus membebani masyarakat.
Supriyanto, menyatakan, perlu ada perbaikan langkah peningkatan PAD dari penarikan retribusi dan pajak daerah, melalui peningkatan teknis penarikan memakai sistem digitalisasi. Hal ini untuk menekan terjadinya kebocoran.
Pertambangan
Kepala BPKAD Wonogiri, M Chozinuddin Holil. menyatakan, telah merancang berbagai upaya intensifikasi peningkatan PAD, diantaranya dengan memedomani regulasi, penyiapan Sumber Daya Manusian (SDM) yang kompenten, memperbaiki sistem dan perlu adanya dukungan dari para pihak atau stakeholder terkait. Pada sisi lain, Holil, menawarkan gagasan gar upaya peningkatan PAD tidak memberatkan masyarakat, dapat melakukan ekstensifikasi pendapatan dari sektor pertambangan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri Dokter Setyarini, menyatakan, PAD dari Dinkes Tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp 55 Miliar. Realisasinya sampai sekarang telah mencapai 94.5 persen.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Sudiran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, melaporkan, target pendapatan setelah Perubahan APBD ditetapkan Rp 120 Miliar. Sampai Tanggal 21 Desember 2024, realisasinya telah mencapai Rp 126 Miliar atau mencpai 106 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Wonogiri, Wahyu Widayati, melaporkan, target pendapatan Tahun 2024 Rp 5,96 Miliar. Tapi pada APBD Perubahan 2024, minta penurunan Rp 200 juta atau menjadi sebesar Rp 5,66 Miliar.
Alasan penurunan, karena ada regulasi yang mengatur pelarangan penarikan sejumlah retribusi. Termasuk rertibusi tahunan dan penggratisan bea Tera ulang pada semua alat timbangan milik para bakul. Kabupaten Wonogiri, kata Wahyu Widayati, memiliki 26 pasar tradisional, yang 17 diantara memiliki pasar hewan. Dari jumlah itu, hanya 5 pasar hewan yang memperdagangkan komoditas ternak sapi dan kambing. Selebihnya. hanya untuk ajang transaksi ternak kambing saja.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata Kabupaten Wonogiri, Haryanto, menyatakan, pendapatan dari sektor pariwisata Tahun 2024 ditarget sebesar Rp 4,04 Miliar. Realisasinya saat ini telah mencapai Rp 4,54 Miliar. Untuk Tahun 2025, ditargetkan sebesar Rp 4,62 Miliar.
Untuk target pendapatan pariwisata Tahun 2025, Haryanto, minta jumlah itu dapat dikurangi. Mengingat terjadi alih kelola pada penanganan destinasi wisata Waduk Gajahmungkur. Yang mulai Tahun 2025, pengelolaan wisata tirta Waduk Gajahmungkur akan ditangani oleh Perusda Giri Aneka Usaha.(Bambang Pur)