JEPARA (SUARABARU.ID)- Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta meresmikan lapangan sepak bola milik Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan Jepara, Minggu ((1/12/2024)).
Lapangan sepakbola yang diberi nama ‘Kuryo Arena’ ini diklaim memiliki rumput lapangan sesuai standar liga satu. Peresmian lapangan sepak bola itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati Jepara.
Dalam peresmian itu, turut hadir sejumlah kepala perangkat daerah atau yang mewakili. Dalam sambutannya, Pj Bupati Jepara mengapresiasi langkah Pemdes Teluk Wetan dalam membangun lapangan sepak bola yang sangat keren dan luar biasa itu.
“Kami bangga dengan Desa Teluk Wetan yang sangat luar biasa ini, salah satu desa yang mempunyai lapangan terbagus se-Indonesia,” kata Edy.
Tak hanya itu, ia berpesan kepada pihak pengelola dalam hal ini BUMDES Teluk Wetan untuk selalu dijaga dan dilakukan perawatan setiap harinya agar kualitas lapangan terjaga dengan baik.
Sementara itu, Petinggi Desa Teluk Wetan Budi Santoso mengatakan, sumber dana dalam pembangunan lapangan desa itu berasal dari anggaran dana desa tahun 2023—2024.
Adapun proses pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak Februari dan selesai pada November tahun ini.
Dijelaskannya, untuk pembangunan lapangan sepak bola yang memiliki panjang 104 meter dan luas 64 meter yang dilengkapi dengan sistem drainase di sepanjang tepi lapangan itu telah menelan biaya sekitar 1,4 miliar rupiah.
“Untuk tahun depan, selanjutnya akan dibangun pagar dan fasilitas penunjang lainnya seperti halnya locker room, area parkir, musala, dan juga jogging track,” paparnya.
Lanjut Budi, dalam prores pembangunan lapangan itu, Pemdes Teluk Wetan menggandeng jasa konsultan Harapan Jaya Lestarindo tetapi selebihnya untuk pengelolaan secara mandiri dikelola oleh desa.
Budi juga mengatakan, ke depannya jika semua fasilitas penunjang telah selesai selanjutnya akan didirikan sentra UMKM.
“Harapannya dengan adanya hal itu (sentra UMKM) tentunya akan berdampak pada ekonomi masyarakat Desa Teluk Wetan, karena kita pakai konsep sport tourism,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam sepekan Kuryo Arena bisa digunakan untuk bermain empat kali sementara tiga hari sisanya digunakan untuk perawatan lapangan. Untuk biaya perawatan per bulannya sendiri, Budi mengatakan membutuhkan dana sekitar 11—12 juta rupiah.
“Kita sudah berkomitmen dengan BUMDES ke depan kita menggunakan peraturan desa dalam hal pengelolaan aset desa,” kata dia.
ua/diskominfo