blank
Fakultas Teknik USM menggelar FGD model pembelajaran CBL dan PBL, dengan tema 'Penguatan Pelaksanaan Problem Solving dalam Bentuk CPL dan PBL melalui Kolaborasi Industri', di Hotel Grand Arkenzo, Semarang, Kamis (28/11/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Fakultas Teknik (FT) Universitas Semarang (USM), menggelar Focus Grup Discussion (FGD), model pembelajaran CBL dan PBL, dengan tema ‘Penguatan Pelaksanaan Problem Solving dalam Bentuk CPL dan PBL melalui Kolaborasi Industri’, di Hotel Grand Arkenzo, Semarang, Kamis (28/11/2024).

Kegiatan ini dibuka Dekan FT USM, Dr Purwanto ST MT. Hadir sebagai narasumber Dr Leonardus Heru Pratomo ST MT, dari Soegijapranata Catholic University (SCU/Unika Soegijapranata Semarang).

Dalam keterangannya Purwanto menyebutkan, pembelajaran dengan metode Problem Based Learning (PBL), merupakan metode pembelajaran dengan memahami suatu konsep melalui masalah yang disajikan, pada awal pembelajaran. Dengan metode pembelajaran ini, mahasiswa didorong untuk melatih kemampuan problem solving.

BACA JUGA: Tim IO USM Perluas Kolaborasi untuk Program Internasional

Metode ini berpusat pada mahasiswa (student centered). Tujuannya untuk menggali secara indepth, suatu topik yang diajarkan.

”Mahasiswa akan diajarkan pendekatan berbasis research, terhadap sebuah permasalahan. Di samping itu, mahasiswa juga ditantang untuk menjawab pertanyaan yang berbobot, sesuai dengan realita di lapangan,” katanya.

Menurutnya, penerapan PBL di pendidikan tinggi bertujuan untuk mendorong mahasiswa kritis terhadap suatu permasalahan. Untuk mencapai tujuan PBL, penerapannya dilakukan dengan merancang pembelajaran dengan memberikan orientasi permasalahan kepada mahasiswa, untuk dipecahkan dan mendorong cara berpikir kritis.

BACA JUGA: USM Bertekad Wujudkan SDM Unggul

Kedua, merancang permasalahan yang mengharuskan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya, dan terampil dalam berkolaborasi. ”Dosen mendampingi dan membimbing mahasiswa, dalam mengerjakan project yang berlangsung,” ujarnya.

Dia berharap, melalui pembelajaran PBL bisa meningkatkan kemandirian mahasiswa, dan siap terjun di masyarakat. Selain itu juga, mampu mendorong partisipasi aktif di kelas dan mengembangkan berbagai keterampilan mahasiswa.

”Melalui metode PBL, maka penghargaan kepada prestasi peserta didik tidak hanya sekadar nilai akademik, melainkan juga memberi penghargaan intrinsik,” ungkapnya.

Riyan