KUDUS (SUARABARU.ID) – Debat Cabup-Cawabup Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus, 2024 yang digelar di Hotel Gripta, Rabu (13/11) diwarnai kericuhan dengan aksi saling dorong dan lempar botol antar-pendukung pasangan calon (paslon). Bahkan, dikabarkan ada beberapa pendukung yang terluka akibat lemparan botol.
Kericuhan berawal dari berkumpulnya konsentrasi massa pendukung kedua paslon di depan hall lokasi debat. Mereka adalah pendukung yang tidak masuk arena hall karena keterbatasan tempat.
Di halaman tersebut, kedua paslon berbaur tanpa terpisah. Kedua kelompok massa tersebut saling meneriakkan yel-yel dan dukungannya ke paslon masing-masing.
Saat debat berjalan selama tiga segmen, situasi masih cukup bisa terkendali. Massa hanya sahut menyahut yel-yel dukungan. Namun, saat debat masuk segmen keempat, situasi memanas.
Masa pendukung pasangan paslon nomor 1 maupun nomor 2 yang berada di luar gedung saling ejek hingga membuat kericuhan tidak terhindarkan. Banyaknya massa dibanding aparat keamanan membuat petugas pun kewalahan untuk melerai dua kubu.
Saling lempar botol pun tak terhindarkan. Hingga ada beberapa pendukung paslon yang terluka akibat terkena lemparan botol.
Situasi kembali tertib setelah aparat kepolisian memisahkan kedua massa pendukung. Kondisi ini pun bertahan hingga debat usai.
Untuk menghindari kembali memanasnya situasi, KPU bersama aparat kepolisian meminta kedua paslon dan pendukungnya untuk keluar lingkungan hotel secara terpisah dan bergantian.
Debat pasangan calon nomor urut 1 Sam’ani Intakoris-Belinda Putri dan pasangan calon 2 Hartopo-Mawahib merupakan debat kedua atau terakhir yang digelar KPU Kabupaten Kudus menjelang pemilihan pada Rabu (27/11).
Ketua KPU Kudus Ahmad Amir Faisol mengatakan secara keseluruhan debat berlangsung lancar dan kondusif. Terdapat empat sesi pasangan calon maupun pendukung yang berada di dalam gedung dapat tertib dan berjalan lancar.
“Alhamdullillah hari ini aman kondusif terkendali, kita bisa saksikan bersama. Catatannya ada keributan sedikit di luar, tetapi alhamdulillah teman-teman dari aparat keamanan sigap untuk melerai dari massa kedua pasangan calon,” kata Ahmad.
Untuk mengantisipasi keributan berkepanjangan, aparat keamanan mengatur akses keluar pasangan calon nomor urut 1 dan 2 demi memisah pendukungnya.
Ali Bustomi