blank
Sukmandari, S. Pd, M. Pd mendengarkan pendapat peserta bimtek tentang miskonsepsi literasi. Foto: Istifaiyah

JEPARA (SUARABARU.ID) – Literasi dan Numerasi adalah dua hal yang penting dalam kehidupan. Literasi merupakan hal yang berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, dan mengolah informasi untuk kecakapan hidup. Sedangkan numerasi berkaitan dengan kemampuan menggunakan angka dan simbol untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang terintegrasi dengan literasi dan numerasi, MGMP Matematika SMP Kabupaten Jepara menyelenggarakan Bimtek yang bertempat di SMP Negeri 2 Jepara pada hari Rabu, 13 November 2024 dengan narasumber Sukmandari, S. Pd, M. Pd, Pengawas SMP Kabupaten Jepara. Kegiatan ini dibuka oleh Edy Suyanto, S. Pd, M. Pd selaku koordinator MGMP matematika SMP Kabupaten Jepara.

Dalam paparannya, Sukmandari menjelaskan banyak sekali miskonsepsi tentang literasi yang ada di masyarakat dan sekolah. Diantaranya adanya asumsi bahwa murid yang sudah lancar membaca pasti mempunyai kemampuan literasi yang baik. Literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca. Belajar untuk membaca dan membaca untuk belajar adalah dua hal yang berbeda. Di sekolah pun, dalam kegiatan penguatan literasi, tidak semua buku dapat dimanfaatkan. Buku yang digunakan dalam kegiatan literasi sebaiknya menyesuaikan perkembangan anak.

blank
Peserta Bimbingan Teknis Pemulihan Pembelajaran. Foto: Istifaiyah

Untuk mendapatkan berbagai macam buku, murid dan guru dapat mengunduh di laman https://buku.kemdikbud.go.id/ yang merupakan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia. Buku yang tersedia meliputi buku nonteks, buku teks kurikulum 2013 dan buku teks kurikulum merdeka untuk jenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK/MAK dan SLB (SDLB/SMPLB/SMALB). Buku tersedia dalam format buku pdf, buku audio dan buku interaktif dengan harapan buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan untuk murid dengan berbagai gaya belajar.

Peningkatan literasi di sekolah dapat dilakukan dengan bermacam cara. Diantaranya dengan membuat sudut baca di kelas, pojok baca di luar kelas, lingkungan kaya teks dan masih banyak lagi. Perpustakaan sebagai jendela dunia pun harus dimaksimalkan fungsinya. Sebagai contoh, Sukmandari menampilkan perpustakaan Graha Pustaka SMP Negeri 1 Pundong Kabupaten Bantul. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca buku teks tetapi dapat digunakan sebagai wahana permainan tradisional dan juga dilengkapi dengan ruang membaca audio visual dan multimedia.

blank
Edy Suyanto, S. Pd, M. Pd selaku koordinator MGMP matematika SMP Kabupaten Jepara saat membuka Bimtek. Foto: Istifaiyah

Senada dengan literasi, dalam numerasi pun banyak anggapan yang salah. Murid yang dapat berhitung belum tentu mempunyai kemampuan numerasi. Peningkatan numerasi dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya melalui pembelajaran yang diintegrasikan dengan pemecahan masalah tentang numerasi. Guru dapat memanfaatkan menu Asesmen Murid pada PMM. Banyak variasi soal yang disediakan, tidak hanya tentang numerasi, tetapi juga literasi. Di akhir penjelasannya, Sukmandari berpesan,”Tolong sampaikan apa yang sudah dipelajari hari ini pada rekan guru di sekolah Bapak, Ibu. Literasi dan numerasi adalah tanggung jawab semua guru, bukan guru mata pelajaran tertentu”.

Kegiatan yang dihadiri oleh 82 guru matematika ini berjalan dengan lancar. Peserta mengikuti dengan antusias. “Secara keseluruhan sangat menarik, karena disajikan bermacam cara untuk meningkatkan literasi dan numerasi, baik melalui pojok baca, taman baca, bahkan sampai membuat barcode pada tanaman untuk mengetahui jenis tanaman, kingdom dan manfaat tanaman tersebut”, ujar Zaenal Arif, S. Pd, guru matematika SMP Negeri 2 Kalinyamatan di akhir Bimtek.

Literasi tidak hanya tentang Bahasa dan Numerasi tidak hanya tentang Matematika. Semua saling bersinergi membangun pengetahuan dan kecakapan hidup untuk pemecahan masalah. Apa pun mata pelajaran yang diajarkan, peningkatan literasi dan numerasi juga harus diperhatikan. Guru bisa, murid Indonesia jaya!

Hadepe – Istifaiyah