Semarang (SUARABARU.ID) – Lomba burung berkicau bertajuk “Piala Sumpah Pemuda” yang digelar di Gantangan Burung Berkicau New Family Man, Jalan Soekarno-Hatta, Semarang, Minggu (27/10/2024), berlangsung seru dan penuh persaingan ketat. Ajang ini menjadi pengganti Piala Dandenpom yang batal dilaksanakan,meski begitu, gelaran ini tetap berhasil menarik antusiasme kicau mania dari berbagai daerah yang hadir membawa burung andalan mereka.
Adimas Rasya, owner Gantangan New Family Man, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran para peserta. “Meski ini acara pengganti, antusiasme peserta tidak berkurang sedikit pun. Terimakasih kepada kicau mania yang hadir, dan kami mohon maaf jika ada kekurangan,untuk acara mendatang, kami akan mempersiapkan lebih matang,” katanya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Budi Bodong, Ketua Semarang Bersatu, yang menyampaikan harapannya agar penjadwalan lomba burung berkicau di Semarang bisa lebih tertata ke depannya. “Saat ini sering terjadi benturan jadwal lomba di satu wilayah, sehingga peserta tidak bisa maksimal di setiap acara. Semoga penjadwalan ke depannya bisa lebih baik,” ujarnya.
Kompetisi berlangsung meriah, terutama di kelas Murai batu yang diisi oleh para peserta dengan gaco-gaco terbaiknya. Kompetisi di kelas Murai Batu menjadi daya tarik utama, di mana para peserta dari berbagai daerah membawa burung-burung terbaik mereka, yang menampilkan adu materi irama lagu dan jual beli pukulan.
Salah satu bintang dalam ajang ini adalah Cutter , burung Murai Batu milik Agus G dari tim Burisrawa BF Demak. Cutter berhasil mencuri perhatian dengan gaya khasnya “hepi ngeplay”, ditambah dengan variasi irama lagu dan pukulan panjang yang menjadikannya unggul. Cutter dinobatkan sebagai juara satu di kelas utama Fighter dan juga meraih juara pertama di kelas Murai Batu Jenderal, secara keseluruhan Cutter meraih gelar Double Winner.
Di kelas Murai Muda, burung King’s milik Budi Bodong dari Bodong SF Semarang sukses meraih juara pertama di kelas BnR. Meskipun sebelumnya gagal di dua kelas, Budi tak menyerah dan tetap menurunkan King’s di kelas ketiga. Dengan percaya diri, King’s akhirnya tampil maksimal dan berhasil merebut posisi juara.
Kinerja tim juri BnR yang bertugas juga mendapat apresiasi dari peserta. Dengan kedisiplinan dan kejelian dalam penilaian, peserta merasa puas karena burung-burung mereka terpantau dengan baik. Kesuksesan gelaran Piala Sumpah Pemuda ini menunjukkan bahwa antusiasme kicau mania di Semarang terus meningkat, dengan harapan penjadwalan yang lebih baik agar komunitas ini bisa berkembang secara optimal kedepannya.
BERIKUT DATA JUARA LENGKAPNYA :
( Dwi_prie )
