blank
KPU Kabupaten Wonogiri, bersama Pemerintahan Desa (Pemdes) Pokohkidul, Kecamatan dan Kabupaten Wonogir, beserta Mafindo, menggelar kegiatan Tutur Nalar pada pemilih Pilkada Kelompok Lansia.(KPU Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri, Irawan Ary Wibowo, berharap, pemilih dari kelompok Lanjut Usia (Lansia), dapat berperan aktif dalam ikut serta menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Baik dalam Pemilihan Bupati-Wakil Bupati maupun Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur.

Irawan, Komisioner KPU Wonogiri dari Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) ini, menyatakan, KPU Wonoiri telah merilis Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024 sebanyak 842.326 orang. Dimana 26 persen dari jumlah DPT tersebut, masuk dalam klasifikasi kelompok Pre Boomer dan Baby Boomer. Terkait ini, perlu adanya kesiagaan bagi calon pemilih dari klasifikasi usia, mengingat kerentanan misinformasi pengertian, disinformasi, maupun mal informasi yang diterima melalui media sosial (Medsos).

Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Satya Graha, Jumat (25/10/24), menyatakan, dalam menyikapi kerentanan pada kelompok Lansia, dilakukan pelatihan Akademi Digital Lansia (ADL) melalui program Tular Nalar 3.0. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dan tips penggunaan password keluarga. Hal ini sebagai salah satu cara, agar ketika ada telepon atau pesan mencurigakan, bisa dilakukan klarifikasi kebenarannya. Sehingga kaum Lansia tidak mudah termakan hoaks.

Berkaitan hal tersebut, KPU Wonogiri menggandeng Mafindo dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pokohkidul Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri sebagai desa cerdas, menyelenggarakan kegiatan Akademi Digital Lansia (ADL) Tular Nalar 3.0. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Pesertanya melibatkan pula para Kader PKK, Kader Posyandu, dengan harapan dapat menularkan dan menyebarkan materi Tular Nalar di masing-masing komunitasnya.

Melalui kegiatan ADL, diharapkan seluruh peserta menjadi semakin cakap digital. Dalam kegiatan tersebut, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil, yang masing-masing kelompok didampingi oleh seorang fasilitator. Hal ini dilakukan, untuk memudahkan pemahaman peserta terkait materi pelatihan melalui forum diskusi.  ADL menekankan pentingnya lansia untuk mampu mengindera hoax, agar tidak menjadi korban.

Saring

PIC kegiatan ADL Wonogiri, Santo Ari Wibowo, melalui program Tular Nalar 3.0 ini, bisa membuka perspektif baru bagi Desa untuk tetap melibatkan para Lansia, sebagai agen literasi di desa. “Diharapkan program ini memberi impact, dihasilkannya agen-agen literasi digital, yang mampu mengindera hoax serta mengenali penipuan di dunia digital, minimal dalam grup WA keluarga,” ujar Santo.

Kepala Desa (Kades) Pokoh Kidul, Wuryatno, menyatakan, maraknya penipuan di dunia digital menjadi salah satu ancaman di tengah upaya Pemerintah Desa melakukan digitalisasi desa. Dengan adanya ADL, ini sangat mendukung penguatan literasi digital masyarakat desa, dan menunjang program desa cerdas yang sedang diusung.

Anggota KPU Wonogiri, Irawan Ary Wibowo, mengharapkan, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam proses Pilkada di Kabupaten Wonogiri. Yakni menjadi salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan masyarakat, adalah menggunakan Medsos dengan bijaksana. ”Saring sebelum sharing. Isi ruang-ruang digital dengan hal positif, salah satunya mengajak orang lain datang ke TPS untuk memilih,” tandas Irawan.

Perlu diketahui, Tular Nalar adalah program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo yang didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Terkait ini, telah muncul sebagai platform online pembelajaran utama, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoax melalui literasi digital dan pemikiran kritis. Ini dikembangkan bekerjasama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan Maarif. Pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.

Mafindo adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016 dan memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. Mafindo memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.(Bambang Pur)