SMK Kristen 1 Kota Magelang
Salah satu relawan pertukaran budaya dari Margi Alit Language Course Kota Salatiga sedang belajar membuat makanan tradisional yang berbahan baku singkong combro. Kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan para siswa SMK Kristen 1 Kota Magelang, Jumat (4/10/2024). foto; Dok. SMK Kristen 1 Kota Magelang.

MAGELANG(SUARABARU.ID); Sebanyak tiga orang relawan pertukaran budaya dari Margi Alit Language Course Kota Salatiga, melakukan kunjungan ke SMK Kristen 1 Kota Magelang, Jumat (4/10/2024). Ketiga relawan pertukaran budaya tersebut yakni, Meikha dari Canada, Princess dari Filipina dan Sam dari Kamboja.

‘’ Selama mengunjungi  SMK Kristen 1 Kota Magelang, mereka bertiga berbagi pengalaman dengan para siswa. Mereka juga belajar membuat makanan tradisional yang berbahan baku singkong, seperti lemet, combro, sawut dan onde-onde telo (singkong),” kata Kepala SMK Kristen 1 Kota Magelang Shinta Labdhawara, Minggu (6/10//2024).

Shinta mengatakan, selama  kegiatan tersebut berlangsung mereka menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.Sesekali, mereka bertiga menggunakan  Bahasa Indonesia sebagai sarana  mempraktikkan Bahasa Indonesia yang dipelajari di Margi Alit Language Course Kota Salatiga.

Ia berharap, dari kegiatan tersebut  dapat  meningkatkan wawasan global siswa SMK Kristen 1 Kota Magelang,khususnya bagi siswa yang berkeinginan untuk belajar atau bekerja  di luar negeri.

‘’Dari kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi siswa  untuk dapat belajar atau bekerja di luar negeri. Dan, juga meningkatkan wawasan global siswa SMK Kristen 1 Kota Magelang,’’katanya.

Shinta menambahkan,kegiatan tersebut juga untuk  menambah jejaring yang  positif bagi SMK Kristen 1 Magelang dan para siswa. Selain itu juga untuk  memperkenalkan budaya lokal sambil melatih kemampuan ber Bahasa Inggris siswa secara langsung dengan native speaker( penutur bahasa asli).

Selain itu, bagi tamu yang datang juga mendapat  kesempatan  untuk lebih mengenal budaya Indonesia, khususnya kuliner lokal dan kehidupan dari warga lokal (pelajar) di Indonesia.

‘’Dengan terjalinnya persahabatan dan jejaring positif antar negara, siswa menjadi lebih percaya diri dan termotivasi untuk maju dan  siswa lebih bersemangat dalam belajar dan mempraktikkan Bahasa Inggris. Serta meningkatkan kebanggaan pada budaya Indonesia dan menghormati perbedaan budaya antarbangsa,’’ujarnya’

Menurutnya, sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Berbasis Industri, SMK Kristen 1 Magelang berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja, kreatif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan industri.

Kegiatan tukar budaya antara SMK Kristen1 Kota Magelang dengan Margi Alit Language Course, Salatiga tersebut telah terlaksana sebanyak dua kali. Kegiatan serupa akan dilaksanakan secara rutin  setahun sekali. W.Cahyono