blank
Anggota Bawaslu Kabupaten Jepara, Ali Purnomo usai laporkan akun yang menyebarkan fitnah ke Polres Jepara Jumat (4/10-2024). Dok Pribadi

JEPARA (SUARABARU.ID) – Merasa di fitnah,  Ali Purnomo, Anggota Bawaslu Kabupaten Jepara melaporkan akun yang menyebarkan berita bohong atau hoaks ke Polres Jepara.  Akun tersebut menyebarkan informasi bohong tentang dirinya dan dinarasikan sebagai ketua alumni Madrasah Aliyah  Hasyim Asyari Bangsri dan  memberikan dukungan kepada salah satu Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara. Narasi yang disertai foto atau video ini diunggah pada Rabu (2/10/204).

Ali menyebut, jika telah melaporkan beberapa akun Instagram yaitu, @azazeldiablos, @senayanid dan Tik Tok senayantv ke Polres Jepara. Laporan yang disampaikan Jum’at (4/10/2024) tersebut teregister No. STPL/725/X/2024/ResJepara/Reskrim.

”Sebelum ke Polres Jepara, saya juga sudah menyampaikan laporan  ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2024,” kata Ali Purnomo, Sabtu (5/10/2024). Juga laporan secara kelembagaan secara berjenjang di internal Bawaslu.

Ali mengaku perlu melaporkan akun-akun tidak bertanggungjawab itu karena sudah membuat berita hoaks dan menyebarkan  fitnah. Ia memastikan, tidak pernah mengetahui adanya kegiatan deklarasi alumni MA Hasyim Asyari Bangsri tersebut dan tidak pernah menghadiri deklarasi sebagaimana yang disampaikan dalam  narasi di media sosial yang beredar itu. “Saya  juga bukan ketua alumni MA Hasyim Asyari Bangsri,” tegas Ali Purnomo

“Saya sangat menyayangkan adanya penyebaran informasi yang tidak benar seperti ini. Ini sangat merugikan saya dan juga nama baik lembaga. Bahkan bisa merusak sendi-sendi demokrasi yang kita bangun bersama,” ujar Ali Purnomo dengan tegas.

Lebih lanjut  Ali Purnomo mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Ia meminta masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan suatu informasi.

“Kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama dalam menghadapi era digital seperti sekarang. Mari kita sama-sama memerangi hoaks, black campaign, dan ujaran kebencian,” imbuhnya

Hadepe