Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz mewisuda sebanyak 60 warga lanjut usia (lansia) dari Kelurahan Panjang, Mereka berhasil menyelesaikan sekolah lansia program program dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 60 orang lanjut usia (lansia) dari Kelurahan Panjang diwisuda. Mereka berhasil menyelesaikan sekolah lansia program dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB) Kota Magelang.

Upacara wisuda digelar di Pendapa Pengabdian oleh Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz, Rabu (2/10).

Aziz berharap, ilmu kesehatan, keagamaan, sosial, budaya yang didapatkan di sekolah lansia ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat menjadi lansia yang hebat (hidup sehat, bahagia, aktif, produktif).

Menurutnya, pada tahun 2023, jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 11,75% dari total populasi, atau sekitar 33,7 juta jiwa. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2015, persentase lansia hanya sebesar 8,5%, dan diperkirakan angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 20% pada tahun 2045, setara dengan 50 juta jiwa lansia.

Dengan peningkatan ini, lanjutnya, tantangan terkait kesehatan, ekonomi dan sosial lansia menjadi semakin penting untuk diperhatikan. Maka, Aziz pun sangat mengapresiasi adanya sekolah lansia ini.

Para lansia yang diwisuda menerima ucapan selamat dari undangan. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

“Dengan adanya sekolah lansia ini, lansia di Kota Magelang jadi tetap produktif, meskipun usianya sudah tidak muda lagi dan bisa juga disebut dengan lansia tangguh,” ungkapnya.

Kepala DPMP4KB Kota Magelang, Nasrodin menjelaskan, sekolah lansia di Kelurahan Panjang dimulai sejak bulan Mei sampai Juli 2024 dengan jumlah siswa lansia 60 orang berusia rata-rata 60-83 tahun.

Materi yang diberikan meliputi kesehatan lansia, kebudayan, fisioterapi. keterampilan, spiritual dan sebagainya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Farida Sumarlin, yang hadir pada kegiatan itu, mengapresiasi semangat para peserta wisuda yang tetap antusias menuntut ilmu meskipun sudah lanjut usia.

“Meskipun usia senja tapi tetap harus semangat untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat,” ujar Farida.

Dia menjelaskan, sekolah lansia adalah wadah pembelajaran bagi lansia terutama lansia potensi di keluarga dan masyarakat, agar menjadi lansia yang pintar, sehat, mandiri, produktif dan bermartabat. (prokompimkotamgl)