blank
Personel Fireman dari Damkar Pemkab Wonogiri, menerobos masuk untuk mengarahkan semprotan air dari brandweer, agar fokus mengarah ke titik kobaran api.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kebakaran terjadi lagi di Kabupaten Wonogiri. Kali ini, meludeskan rumah gudang produksi peti mati, bangunan dapur dan rumah induk, yang berada di Lingkungan Patoman, Kelurahan Kayuloka, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Warga masyarakat, menyatakan, gudang peti mati, bangunan dapur dan rumah induk yang ludes dimusnahkan jago merah tersebut, adalah milik Gito Hadi Sasmita. Musibah kebakaran ini berlangsung Minggu petang (29/9/24). Masyarakat yang mengetahui kebakaran tersebut, kesulitan memberikan pertolongan, karena di lokasi tidak tersedia air dan tidak pula ada Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR).

Untuk diketahui, menjadi kebiasan warga di pedesaan, setiap datang petang hari, selalu membuat blubukan di dekat kandang sapi. Tujuannya, guna mengusir nyamuk dan sebagai penghangat ternak sapi piaraannya. Demikian halnya yang dilakukan Gito Hadi Sasmito.

Tanpa disadari, nyala api blubukan tersebut membesar ketika datang tiupan angin kencang. Kobaran apinya semakin meluas tidak dapat dikendalikan, karena membakar pula stok tumpukan jerami kering sebagai stok pakan ternak sapi yang ada di dekatnya. Juga merembet membakar bangunan rumah dapur dan rumah induk.

Semalam, Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Joko Susilo dan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Prayitno, melalui Koordinator Lapangan Sriyanto Kembo, menyatakan, begitu mendapatkan kontak permohonan bantuan pada Pukul 16.29, langsung mengirimkan dua unit mobil brandweer ke lokasi.

Tambahan

Tapi kemudian mengirimkan lagi tambahan dua unit mobil brandweer ke lokasi, sehingga menjadi berjumlah sebanyak 4 unit. Pemadaman dipimpin Komandan Regu (Danru)-3 Setyo Pamgungkas bersama kru Fireman sebanyak 7 personel. Proses pemadaman berlangsung sampai Pukul 19.30.

Ikut memberikan bantuan pemadaman, personel TNI AD dari Koramil dan aparat Polsek Sidoharjo, aparat Kecamatan, Relawan Siaga Bencana, perangkat kelurahan dan warga masyarakat. Kobaran api dapat dipadamkan, tanpa merembet ke pemukiman warga di sekitarnya.

Tidak ada korban jiwa, karena petang itu tidak ada aktivitas pembuatan peti mati. Penghuni rumah juga berkesempatan menyelamatkan diri. Tapi tumpukan papan kayu bahan pembuatan peti mati ikut ludes terbakar bersama kelengkapan peralatan pertukangan. Taksir kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah. Pemilik bersama anggota keluarganya, mengungsi ke rumah tetangga.

Pihak Damkar Kabupaten Wonogiri, mengimbau kepada warga masyarakat, untuk berhati-hati dalam memperlakukan api. Bijaksana, ketika membuat blubukan, harus mengedepankan aspek safety (keselamatan)-nya. Pahamilah, sifat api api tak akan padam sebelum semuanya luluh lantak menjadi abu.(Bambang Pur)