Bupati Indrata Nur Bayuaji (tengah) berjalan memasuki ruang pertemuan para relawan kebencanaan yang menggelar acara di Gedung Grahatama Jaladri UPT PPP Tamperan Pacitan.(Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Kabupaten Pacitan, Jatim, pada dasarnya rentan terhadap potensi 9 jenis bencana alam. Demikian ditegaskan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Minggu (22/9/24), saat membuka acara pertemuan bersama para relawan kebencanaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rentan diartikan mengandung makna mudah terkena dan peka. Adapun sembilan kerentanan Pacitan terhadap potensi ancaman bencana alam, terdiri atas gelombang ekstrim dan abrasi, banjir, banjir bandang dan cuaca ekstrim, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor serta tsunami.

Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, acara pertemuan tersebut dikemas dalam event Njagong Bareng Relawan Kebencanaan Kabupaten Pacitan. Digelar di Gedung Grahatama Jaladri UPT PPP Tamperan Pacitan, acara ini dihadiri sebanyak 187 relawan.

Menyikapi kerentanan Pacitan terhadap potensi 9 ancaman bencana alam tersebut, Bupati menandaskan, dibutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh institusi yang ada. Yakni untuk tanggap darurat ketika terjadi  bencana.

Acara Njagong Bareng bersama Relawan Kebencanaan ini, menghadirkan dua pakar kebencanaan untuk tampil menjadi narasumber. Yakni, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sawahan Nganjuk, Sumber Harto, serta Tenaga Ahli Manajemen Bencana sekaligus Dosen Universitas PGRI Yogyakarta, Zela Septikasari.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, mengharapkan, selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kebencanan bagi para relawan kebencanaan.

Kata Bupati, kebencanaan adalah urusan bersama. ”Untuk itu, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” kata Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.(Bambang Pur)