Dua dosen Fakultas Farmasi Unissula memberikan sosialisai kesehatan kepada komunitas tuli di Semarang. Mereka adalah apt Fildza Huwaina Fathnin MKes dan apt Eka Wulansari MFarm. Terdapat 60 peserta yang berasal dari beberapa komunitas. Diantaranya komunitas Katun Ungu, Adeco, AWB, Gerkatin, Koturos, Alda, MPD, DPC Gerkatin Kota Semarang, Tim Bisindo Semarang, serta DPD Gerkatin Jawa Tengah. Sosialisasi juga difasilitasi oleh penerjemah bahasa isyarat (JBI). Sosialisasi ini dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Kamis (19/9/2024).

apt Fildza Huwaina Fathnin MKes menganggap sosialisasi ini penting untuk mengatasi keterbatasan informasi. “Karena komunitas tuli seringkali mengalami keterbatasan akses informasi, termasuk akses kesehatan. Hal ini karena terbatasnya media yang dapat diakses oleh komunitas tersebut. Terutama untuk mendapatkan penjelasan mengenai penggunaan obat-obatan,” ungkapnya.

Selain itu menurut data lebih dari 84,34% masyarakat melakukan pengobatan mandiri, dan 50,7% rumah tangga mengelola obat di rumah. Namun pengelolaan obat yang tidak benar dapat berdampak buruk secara klinis, lingkungan, maupun ekonomi.

Sehingga diharapkan komunitas tuli dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik dalam pengelolaan obat secara mandiri. Selain itu mereka juga mendapatkan materi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Obat) serta penggunaan obat tradisional yang aman dan tepat.

Fakultas Farmasi Unissula juga berharap dapat menjadi pelopor edukasi kesehatan yang inklusif di kalangan akademisi dan praktisi kesehatan. Keterlibatan komunitas tuli dalam program ini membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, hambatan komunikasi bukanlah penghalang untuk mencapai pemahaman kesehatan yang lebih baik.