SEMARANG – Qur’an Learning Center (QLC) , LKPI, Unissula menyelenggarakan acara Ngaji Tafsir dengan tema “pemahaman Al-qur’an yang kontekstual, Ikhtiar meneguhkan Islam Moderat” di Aula FTI lantai 3. (7/12) . Hadir sebagai narasumber Guru besar bidang tafsir dari fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Prof Dr Abdul Mustaqim MAg serta pengasuh pondok pesantren Tahfidz Yanbu’a Kudus, KH Dr Ahmad Faiz Lc MA dengan dimoderatori oleh Bapak Dr A Zaenurrosyid MA.
Kepala bidang QLC dan juga ketua panitia pada kegiatan tersebut Hidayatus Sholihah SPdI MPd MEd, mengungkapkan acara ini bertujuan untuk lebih mendekatkan civitas Academika Unissula terhadap kita suci Al-Qur’an, serta sebagai tidak lanjut program-program Qur’an learning center berupa tutorial baca tulis serta program “Unissula menghafal”.
“ Dengan adanya ngaji tafsir secara regular tiap sebulan sekali maupun yang insidental dengan mendatangkan para pakar tafsir seperti kegiatan kali ini, diharapkan civitas akademika Unissula tidak hanya dapat membaca dan menulis serta menghafal Al-Qur’an dengan baik namun juga dapat memahami Al-quran dengan pemahaman yang benar yakni yang tidak ekstrim kiri (liberal) maupun tidak sciptual namun memiliki pemahaman terhadap Al-Qur’an yang kontekstual dan Moderat “ ungkap Hidayatus Sholihah.
Gus faiz, sebagai pembicara pertama menyatakan bahwa untuk memahami satu maksud maka dibutuhkan adanya pemahaman atas text yang meliputi pertama dari dari konteksnya, kedua dari tanda-tandanya, dan ketiga dari asbabul nuzulnya / sebab turunnya ayat, dan keempat adalah keterangan penjelas lanjutan dari ayat tersebut.
Sementara itu, Prof Dr Abdul Mustaqim menjelaskan, ada 3 tipologi dalam penafsiran Alquran. Yang pertama adalah pandangan atau aliran yang cenderung tekstualis /skriptualis, misalnya ayat pada memotong kedua tangannya, itu tidak boleh di pahami secara sepihak, yang kedua adalah aliran yang liberal misalnya ayat-ayat tentang zina, tentang milkul Yamin itu tidak bisa dipahami secara sembrono sehingga kemudian memunculkan pembenaran terhadap seks diluar nikah, ketiga adalah pemahaman yang moderat ini selaras dengan Islam karena tobiatul Islam ( watak Islam) itu adalah moderat berdasarkan surah al-baqarah 143 wakadzalika ja’alnakum ummatan wasathan“ yang berarti “Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan”… ( yakni umat yang adil, yang tidak berat sebelah).
Acara ini dibuka oleh Bapak Wakil Rektor 3, bapak Muhammad Qomaruddin, S.T. M.Sc., PhD. dan dihadiri oleh para tamu undangan, beberapa diantaranya adalah para dosen FAI Unissula yang merupakan pengisi kajian tafsir rutin tiap sebulan sekali. Turut pula hadir sebagai peserta, para tutor baca tulis qur’an, para hafidz-hafidhoh penerima beasiswa Tahfidz Unissula yang tergabung dalam (JQH) dan para mahasiswa dari Libya. (Suarabaru.id)