Dekan Fakultas Hukum (FH) Unissula, Dr Jawade Hafidz SH MH mengatakan, hukum tidak berhenti di atas kertas (Undang-undang dan peraturan) saja, namun hukum harus selalu hidup dalam relung hati setiap manusia. Pasalnya dengan hukum yang ada di dalam relung hati dan hidup dalam jiwa manusia maka dalam praktik penegakan hukum akan bermanfaat.
”Tetapi jika hukum telah mati dalam relung kehidupan dan di tengah masyarakat, maka akan sebaliknya, yakni yang terjadi ketidakteraturan dan hilangnya rasa kemanusiaan,” jelasnya.
Hal ini dikatakan oleh Dekan FH Unissula Jawade Hafidz saat melepas sedikitnya 257 lulusan Fakultas Hukum Unissula, Jumat (13/9/2024) malam. Acara berlangsung dalam rapat senat terbuka pelepasan Sarjana (S1) Ilmu Hukum, Magister (S2) Ilmu Hukum (MIH), Magister Kenotaritan (MKn), dan Program Doktor Ilmu Hukum (PDIH) FH Unissula periode ke 90, bertempat di Patrajasa Hotel Semarang. Adapun rincian dari 257 yang diwisuda tersebut adalah 100 orang lulusan S1 Ilmu Hukum, 53 lulusan MKn, 71 lulusan MIH dan 33 lulusan S3 PDIH.
Lebih lanjut Jawade Hafidz mengatakan, dewasa ini realitas penegakan hukum di tengah masyarakat masih memprihatinkan.
”Bahkan terkadang antara hukum dan kepentingan politik tidak bisa dibedakan. Kita banyak menyaksikan bagaimana hukum diabaikan dan dicabik-cabik, yang menyebabkan hilangnya nilai-nilai kemausiaan. Moralitas hukum mati, betapa banyak orang menderita akibat proses penegakan hukum yang tidak berpihak ke yang lemah dan benar. Dengan kekuasaan tidak sedikit yang menggerus hak-hak masyarakat, yang menyebabkan hilangnya sendi-sendi kehidupan dalam hukum,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai orang yang berkecimpung dan menggeluti hukum, maka hukum harus selalu ada di dalam sendi-sendi kehidupan manusia. ”Sekian banyak lulusan FH Unissula, saya berharap lulusan FH Unissula jadilah patriot, motor dan inisiatior dalam menghidupkan nilai-nilai hukum di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, hukum tidak hanya sekedar ada di dalam peraturan dan UU saja, namun harus ada di tengah masyarakat dan memberi perlindungan bagi kaum lemah,” jelasnya.
Jawade juga berpesan agar lulusan FH Unissula saat sudah terjun dan mengabdi di tengah masyarakat untuk jangan lupa berpedoman pada agama untuk jadi pondasi dalam memberikan kemaslahatan bagi manusia dan nilai-nilai keadilan bagi masyarakat.
”Saya berpesan juga agar lulusan FH Unissula harus tangguh penuh inovatif dan optimis agar sukses. Ingat, jangan lemah, sebab bisa tergerus jaman. Jadilah teladan di tengah masyarakat. Dan harus berani mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah ya, harus salah,” pesannya.
Hadir juga dalam kesempatan ini, para dosen, Ketua Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Dr Bambang Tri Bawono SH MH dan jajarannya, para orang tua wisudawan dan Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil yang merupakan salah satu lulusan FH Unissula yang memberi sambutan pada kesempatan ini.
Seperti diketahui, dalam usia FH Unissula yang ke-61 tahun, semua program studi (prodi) baik itu S1 Ilmu Hukum, S2 Ilmu Hukum, MKn dan PDIH telah terakreditasi Unggul oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan berhasil meraih akreditasi Internasional dengan nilai Premier dari badan akreditasi internasional, Accreditation Service of International School, Colleges & University (ASIC), dari Inggris.