KPU Wonogiri sebagai institusi penyelenggara Pilkada 2024, membuka pendaftaran Paslon Bupati-Wakil Bupati selama 3 hari. Mulai Selasa (27/8/24) sampai Kamis (29/8/24) hari ini Pukul 23.59.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam pemahaman Kejawen (ilmu Jawa), hari ini Kamis Pon (29/8/24), masuk hitungan Taliwangke Wuku Warigalit. Memiliki sebutan Warigamis dengan lambang Jalma Mati. Taliwangke, masuk hari sengkala, yang tidak baik bila digunakan untuk melakukan keperluan.

Hari Taliwangke diliputi aura negatif. Sebaiknya, jangan dipakai untuk melaksanakan keperluan, seperti menggelar hajatan, mendirikan rumah, pindah tempat, memulai usaha dan lain-lain kepentingan. Termasuk jangan dipakai untuk mendaftarkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati, Walikota-Wakil Walikota, Gubernur-Wakil Gubernur, yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024.

Pada hal Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pilkada serentak, menjadwalkan Kamis (29/8/24) merupakan hari terakhir pendaftaran. ”Tunda nanti pendaftarannya selepas waktu Maghrib, agar hitungannya sudah masuk Jumat Wage,” saran Kanjeng Raden Arya (KRA) Drs Pranoto Adiningrat MM.

KRA Pranoto Adiningrat, Budayawan Jawa peraih anugerah Bintang Budaya yang juga sebagai Abdi Dalem Keraton Surakarta ini, mengatakan, bila menggunakan Hari Jumat Wage, hitungannya sudah terbebas dari Hari Taliwangke.

Dalam Kalender Bali, Jumat Wage (30/8/24), masuk Hari Kajeng Wage, Sasi Karo, Tahun 1946 Saka atau Tahun Je 1958 Jawa/2024 M. Memiliki sebutan Laku Pandita Sakti Sumur Sinaba. Maknanya baik, menjadi pengayoman menolong orang.

Kata Pranoto, Taliwangke dapat dipahami sebagai tali (ikatan) wangke (mayat) atau tali pocong. Dalam Babon (Induk) Kitab Primbon Betaljemur Adammakna (Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat) yang kemudian dihimpun oleh R Soemowidjojo, ditulisakan ada 6 hari taliwangke dalam setiap tahunnya.

Samparwangke

Pedoman Taliwangke menggunakan Wuku (jumlah wuku ada 30). Di Wuku Wuye, Hari Taliwangke-nya jatuh pada Hari Senin Kliwon, sebutan Somaye dengan lambang Pasangan Manuk. Wuku Wayang, pada Hari Selasa Legi, sebutannya Anggarayang, lambangnya Teja Lumaka Patine Andaka Wana.

Selanjutnya pada Wuku Landep, jatuh Hari Rebo Pahing, sebutannya Bodanep, lambangnya Iwak Pringga Mati. Di Wuku Warigalit, Kamis Pon (sebagaimana hari ini), sebutannya Warigamis, lambangnya Jalma Mati. Untuk Wuku Kuningan, Hari Jumat Wage, sebutannya Sukraingan dan lambangnya Tuwuhan Gagar. Keenam, Wuku Kuruwelut, Hari Senin Kliwon, sebutannya Tumpaklote, lambangnya Kapas Agring.

Kecuali Taliwangke, ada pula Hari Samparwangke yang melambangkan kematian. Sampar (nyandhung) Wangke (mayat), atau dapat dipahami terantuk jenazah. Seperti halnya Tali Wangke, Sampar Wangke merupakan hari yang sebaiknya juga jangan dipakai untuk melaksanakan keperluan.

Dalam siklus satu tahun, ada 5 Hari Sampar Wangke. Penentuannya juga memkai pedoman Wuku. Terdiri atas Wuku Warigalit Sampar Wangke-nya jatu Hari Senin Kliwon, Wuku Bala Hari Senin Legi, Wuku Langkir (Senin Pahing), Wuku Sinta (Senin Pon), Wuku Tambir (Senin Wage).

Di KPU Kabupaten Wonogiri, Paslon Tangguh (Tarso-Teguh) telah mendaftar pada hari kedua, yakni Hari Rabu Pahing (29/8/24). Paslon Tangguh bersama rombongannya, tiba di Kantor KPU Wonogiri Pukul 10.39 WIB. Paslon ini, diajukan oleh Gabungan Partai Politik (Parpol) pengusul yaitu Partai Golkar, PKB, Partai Buruh, Partai Gelora, PKS, Partai Demokrat, Perindo Partai Umat, dengan total perolehan suara sah sebanyak 200.784 (32,16%) dari atau telah melebihi jumlah minimal dukungan sebanyak 46.818 suara sah.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menyatakan, untuk Paslon Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno (Seno) yang diusung PDI Perjuangan bersama Partai Gerindra, Nasdem dan PAN, akan mendaftar Kamis (29/8/24) Pukul 18.00. ”Di hari terakhir pendaftaran, kami membuka pelayanan sampai Pukul 23.59,” jelas Satya Graha.(Bambang Pur)