Kejuaraan Panahan Pelajar Bertajuk MilkLife Archery Challenge 2024 yang digelar di Super Soccer Arena Rendeng Kudus. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID)  – Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife, dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus berkolaborasi menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge 2024 yang berlangsung pada 22 Agustus hingga 25 Agustus 2024 di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus.

Kejuaraan ini menyasar dua Kategori Usia (KU) yakni KU 10 dan KU 12 dengan jumlah peserta sebanyak 357 siswa dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) se Kudus dan beberapa kota lain seperti Jepara, Demak, Pati, Grobogan, Rembang hingga Wonogiri .

MilkLife Archery Challenge 2024 mempertandingkan tiga kategori perlombaan baik putra maupun putri, yaitu PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12. Setiap kategorinya terdapat dua nomor pertandingan yakni aduan perorangan dan total beregu. Selain itu, ada pula perebutan gelar juara umum pada kategori Nasional KU 12.

Event ini terbilang cukup istimewa dengan hadirnya legenda panahan Indonesia peraih medali perak Olympiade Seoul 1988 Lilis Handayani, serta sejumlah pengurus PB Perpani yang hadir langsung memantau bibit-bibit atlet panahan yang bertanding.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2024 bertujuan guna menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar. Yoppy mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini.

“Kami melihat panahan adalah cabor yang berpotensi untuk meraih prestasi di tingkat internasional. Oleh karena itu, kami berusaha mengembangkan olahraga ini dengan menggelar kejuaraan panahan di level usia dini,”kata Yoppy.

Menurutnya, setelah sukses memasyarakatkan sepak bola putri dan atletik, Djarum Foundation mengajak seluruh warga Kudus dan sekitarnya untuk mengenal lebih dalam cabang olahraga panahan. Meski baru pertama kali, Yoppy bersyukur antusiasme dari guru maupun peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi yang awalnya hanya menargetkan 250 peserta.

Untuk mencapai target tersebut, tak hanya berhenti di MilkLife Archery Challenge saja, bibit-bibit atlet potensial akan diarahkan untuk bergabung dengan klub panahan yang ada di Kudus. Nantinya mereka akan dibina oleh para ahli di bidangnya untuk berlatih secara rutin dan intensif guna mengasah bakat mereka sehingga kelak menjadi atlet profesional pada cabang olahraga ini.

Sementara itu, Direktur Marketing Global Dairi Alami sebagai produsen susu MilkLife, Soegiono mengungkapkan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge sejalan dengan visi mereka yakni menyehatkan anak Indonesia. Ia berharap dengan rutin menjalani berbagai kegiatan olahraga dan didukung oleh asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang seperti MilkLife, akan melahirkan generasi penerus berprestasi.

“Setelah MilkLife Soccer Challenge dan MilkLife Athletics Challenge, kami berkomitmen bergandeng tangan bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menggelar turnamen-turnamen yang positif bagi tumbuh kembang anak. Tak hanya menciptakan kesenangan tapi juga menyehatkan generasi masa depan serta melahirkan calon atlet kebanggaan Tanah Air,” papar Soegiono.

Vera Eka Wardani selaku Ketua Pelaksana MilkLife Archery Challenge berucap, sebelum menggelar pertandingan, penyelenggara terlebih dulu mengadakan coaching clinic kepada 32 guru olahraga MI dan SD di Supersoccer Arena pada 14 November dan 15 November 2023. Salah satu anggota 3 Srikandi, Lilies Handayani (peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Seoul 1998) didapuk sebagai pemateri untuk memberi pemahaman mengenai teknik dasar panahan, posisi yang benar sebagai pemanah, bagaimana cara melatih untuk pemula, peralatan panahan, hingga peraturan yang diterapkan dalam olahraga panahan.

“Setelah mengikuti coaching clinic selama dua hari tersebut, para guru kembali ke sekolah dan membentuk tim yang akan berlaga pada MilkLife Archery Challenge. Jadi baik guru maupun anak didik sudah memiliki pemahaman dasar terkait olahraga panahan. Sehingga ketika mengikuti turnamen, mereka bisa mengaplikasikan hal yang sudah dipelajari dan diharapkan mampu mengembangkannya secara lebih baik,” ujar Vera.

Vera melanjutkan, meski bertujuan untuk memasyarakatkan olahraga panahan di Kudus, penyelenggara tetap menerapkan sistem dan peraturan pertandingan di MilkLife Archery Challenge secara profesional sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan adanya kategori PVC di turnamen ini agar para peserta KU 10 yang merupakan pemula bisa lebih menyesuaikan, karena busurnya ialah bentuk modifikasi dari standar bow, sehingga lebih ringan digunakan.

“MilkLife Archery Challenge mengacu pada World Archery Contitution and Rules tahun 2024. Sehingga peserta tahu dan terbiasa sejak dini dengan rules of the games yang memang berlaku di olahraga panahan. Setiap peserta boleh mengikuti satu divisi yang diperlombakan agar mereka bisa fokus bertanding. Sementara adanya kategori PVC supaya peserta lebih mudah dalam penggunaan busurnya,” imbuh Vera.

Gelaran MilkLife Archery Challenge 2024 ini disambut baik oleh para pelajar. Salah satunya ialah Raihan Mehdi Wibowo yang datang jauh-jauh dari Grobogan, Jawa Tengah ke Kudus untuk mengikuti turnamen ini. Mewakili sekolahnya yakni SDIT Al Firdaus, Raihan turun di nomor Nasional KU 12. Di babak kualifikasi, mencatatkan torehan apik dengan menempati posisi 2 besar dengan skor total 662.

ia bercerita, ketertarikannya terhadap panahan berawal dari sang ayah yang merupakan mantan atlet cabang olahraga tersebut. “Dari kecil diajak ayah melihat dan main panahan. Habis itu jadi sering berlatih dan ikut kejuaraan. Saya suka panahan karena olahraga ini bisa melatih konsentrasi dan mental. Saya berharap, lomba seperti ini bisa rutin diadakan,” ujar Raihan.

Ali Bustomi