Pemcahan rekor MURI berupa pembentangan tulisan Shalawat Asnawiyah Terpanjang oleh Mahasiswa Baru IAIN Kudus. foto: Ist

KUDUS (SUARABARU.ID) – IAIN Kudus yang akan bertransformasi menjadi UIN Sunan Kudus, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yakni dengan Pembentangan Penulisan Shalawat Asnawiyah Terpanjang oleh Mahasiswa Baru. Pemecahan rekor tersebut dilakukan setelah upacara bendera dalam rangka memperingati kemerdekaan indonesia ke-79 pada saat PBAK, baru-baru ini.

Penulisan Shalawat Asnawiyah ditulis tangan oleh 2.500 Mahasiswa Baru IAIN Kudus pada kain putih berukuran 50 cm dengan total panjang 1,25 km. Upaya tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan indonesia, terkhususnya pahlawan nasional di Kabupaten Kudus yakni K.H. Raden Asnawi.

Penganugenarahan dan pengukuhun Rekor Muri diserahkan langsung oleh pihak MURI Indonesia yakni Sri Widayati (Representatif MURI Indonesia), dilaksanakan bersamaan dengan Sidang Senat Pengukuhun Guru Besar yang bertempat di Aula Gedung SBSN lantai 5 (21/8/24). Kegiatan pembentangan tulisan shalawat asnawiyah oleh mahasiswa baru IAIN Kudus ini meraih Rekor MURI yang ke-11.836.

Sri Widayati, Representatif MURI dengan bangganya mengatakan bahwa, Museum Rekor Dunia Indonesia mengapresiasi setinggi-tingginya kepada para mahasiswa baru, karena mereka baru masuk kuliah saja sudah menorehkan prestasi dalam MURI.

“Kegiatan ini sangat luar biasa, sehingga layak untuk kami catat pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan akhirnya pada hari ini kami resmikan dan kukuhkan dalam Rekor MURI,” pernyataan Sri dalam wawancara.

Jajaran rekotorat dan Dema IAIN Kudus saat menerima plakat rekor MURI. foto: Ist

Sri Widayati juga menjelaskan bahwa, untuk bisa tercatat di MURI ada 4 kriteria utama yakni PPUL yakni, Paling/ter, seperti ini yakni Terpanjang, kemudian Pertama (sesuatu yang belum pernah ada), Unik dan Langka.

Rasa terima kasih Rektor Prof. Dr. Abdurrahman Kasdi, Lc., M.Si kepada MURI disampaikan saat sambutan.

“Tentu ini adalah bentuk konsistensi dan juga keterlibatan secara aktif, terutama pada mahasiswa baru, Ketua SEMA, Ketua DEMA, Ketua SC OC PBAK yang kemarin sudah dinilai oleh MURI,” tutur Rektor.

Penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan tahun 2024 dilaksanakan dimomentum HUT RI ke 79., Sabtu, 17 Agustus 2024.

Rasa bangga dan syukur bisa  melanjutkan pendidikan di IAIN Kudus yang akan segera disahkan menjadi UIN Sunan Kudus ini bertambah karena prosesi penutupan PBAK diawali dengan upacara kemerdekaan yang membuat semakin terasa api semangat perjuangan para ulama, pahlawan kemerdekaan terdahulu.

Tidak sampai disitu setelah bendera Indonesia dikibarkan ditiang tertinggi, para mahasiswa baru 2024 lanjut pembentangan Sholawat Asnawiyyah., sepanjang 1.25 Km yang ditulis oleh 2.500 mahasiswa .

Ini sebagai bentuk refleksi untuk memupuk semangat nasionalisme dan perjuangan Indonesia. Karena Solawat Asnawiyyah sendiri di ciptakan oleh KHR. Asnawi  pada tahun 1940 sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.

Berikut adalah kalimat lengkap Shawalat Asnawiyah yang dituliskan oleh mahasiswa:

أمان أمان أمان أمان # بِانْدُنْسِيَا رَايَا أَمَانْ

أمين أمين أمين أمين. # يَا رَبِّ رَبَّ العَالَمِين

أمين أمين أمين أمين # وَيَا مُجِيبَ السَّائِلِيْن

Ali Bustomi