JAKARTA (SUARABARU.ID) – Di tengah tantangan industri sepanjang semester pertama tahun 2024, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) melakukan upaya-upaya untuk memperkuat fundamental dan memberi nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Diantaranya berupa pembagian dividen, beberapa inisiatif untuk peningkatan operational excellence, serta sinergi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) selaku induk usaha dalam penyediaan produk bahan bangunan inovatif dan ramah lingkungan untuk berbagai proyek pembangunan infrastruktur dan perumahan di Indonesia.
Komitmen SBI memberikan nilai bagi pemegang saham terlaksana melalui pembayaran dividen tunai senilai Rp268,3 miliar kepada para pemegang saham Perseroan (berkode SMCB) pada Kamis, 27 Juni 2024. Nilai tersebut naik 6,59% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp251,7 miliar. Keputusan pembagian dividen telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) SBI pada Jumat, 31 Mei 2024.
Direktur Utama SBI, Asri Mukhtar mengatakan, pada semester pertama tahun ini, SBI mampu melaluinya karena keberhasilan Perusahaan melaksanakan berbagai program efisiensi pada pengelolaan operasional dan finansial. “Meskipun dihadapkan dengan sejumlah tantangan berat, namun Perseroan berhasil mempertahankan laba positif dari upaya efisiensi, inovasi, dan penguatan sinergi bersama SIG sebagai induk usaha serta Taiheiyo Cement Corporation yang menjadi mitra strategis kami”, tutur Asri Mukhtar.
Tak hanya diwarnai kondisi oversupply dan situasi geopolitik dunia yang mempengaruhi harga komoditas dan inflasi, tantangan industri semen domestik di paruh pertama tahun ini turut dipengaruhi oleh musim hujan di kuartal pertama dan banyaknya hari libur pada kuartal kedua yang menjadi konteks capaian target kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini.
Perseroan melaporkan kinerja keuangan konsolidasi (tidak diaudit) periode semester pertama tahun 2024 dengan ringkasan sebagai berikut:
Total volume penjualan (total sales volume) tercatat sebesar 6,3 juta ton.
Pendapatan (revenue) tercatat sebesar Rp5,42 triliun.
Beban pokok pendapatan (cost of revenue) tercatat sebesar Rp4,46 triliun.
Laba bruto (gross profit) tercatat sebesar Rp961,8 miliar.
EBITDA tercatat sebesar Rp793,7 miliar.
Laba periode berjalan (profit of the period) tercatat senilai Rp163,5 miliar.