KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tim Asesor Unesco Global Geopark (UGGp) telah meyelesaikan tugasnya melakukan verifikasi lapangan Geopark Kebumen menjadi Unesco Global geopark.
Dua orang asesor Andreas J Schuller dari Jerman dan Sarina dari China telah merampungkan asesmen pada Geopark Kebumen yang tengah diusulkan masuk dalam UGGp tersebut.
Kunjungan tim asesor dari Unesco selama empat hari di Kebumen ditutup dengan closing meeting di Mexolie Hotel pada Kamis (25/7).
Kegiatan dihadiri Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Sekda Edi Rianto, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan jajaran Badan Pengelola (BP) Geopark Kebumen.
Bupati bersyukur setelah seluruh rangkaian asesmen dari Unesco tentang Geopark Kebumen sudah berjalan aman dan lancar. Untuk menuju UGGp, penilaian Geopark Kebumen sudah sampai 60 persen. Tinggal 40 persen lagi untuk bisa ditetapkan sebagai UGGp.
“Alhamdulillah kita bersyukur tim asesor dari Unesco telah menyelesaikan seluruh rangkaian penilaian tentang Geopark Kebumen untuk masuk UGGp. Ini tidak mudah, tim harus melihat langsung dokumen yang diajukan dengan kondisi di lapangan,”ujar Arif Sugiyanto.
Menurut Bupati, yang terpenting dalam penilaian ini adalah komitmen semua pihak. Baik Pemerintah, BP Geopark dan masyarakat dalam menjaga warisan geologi, hayati dan budaya yang masuk dalam Geopark Kebumen bisa terus dijaga, dan lestarikan sampai ke generasi selanjutnya.
Berkelanjutan
“Jadi untuk mewujudkan UGGp itu tidak hanya sebatas lebeling saja, ditempel di mana-mana. Tapi harus berkelanjutan. Bagaimana komitmen kita pemerintah, Badan Pengelola, dan masyarakat bisa menjaga dan melestarikan warisan ini sampai ke anak cucu kita,”tandas dia.
Lebih dari itu Bupati berharap semua potensi dari Geopark Kebumen, baik geologi, hayati, budaya dan pariwisata harus bisa memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia menyatakan komitmennya dalam mendukung UGGp dengan mengalokasikan anggaran untuk keberlangsungan Geopark Kebumen.
“Kita harus memastikan jaminan anggaran untuk Geopark Kebumen setiap tahun harus ada. Bahkan untukk Rensta jangka panjang kita, 20 tahun ke depan itu anggaran Geopark Kebumen dari sekarang pun harus disiapkan,”ucapnya.
Di tempat yang sama Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unescoi Kemendikbudristek Itje Chodidjah melihat dari semua rangkaian asesmen yang telah dilalui ada hasil yang positif. Yakni kesesuaian antara dokumen yang diajukan ke Unesco dengan kondisi di lapangan.
Menurut Itje, denga selesai verifikasi lapangan oleh asesor sudah masuk tahap 60 persen. Selanjutnya dokumen dari hasil penilaian ini akan disidangkan di Unesco.
Jadi negara yang tergabung dalam komite itu nanti akan menilai hasil dari tim asesor di lapangan sehingga 40 persen sudah bukan menjadi kewenangan Indonesia
“Jika ditanya 40 persennya bagaimana? Itu sudah di luar tangan, di luar kendali kita. Nanti tim gabungan dari berbagai negara yang akan melakukan sidang untuk menentukan apakah Geopark Kebumen itu layak masuk UGGp dengan melihat kesesuaian hasil dari asesmen di lapangan,”tambah Itje.
Namun Itje menandaskan, dengan melihat dokumen dan hasil penilaian di lapangan, pihaknya optimistis Geopark Kebumen akan masuk UGGp. Pengumuman mengenai hal tersebut akan disampaikan Unesco pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Komper Wardopo