PLN UIK Tanjung Jati B menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pelestarian lingkungan pesisir dengan menggelar aksi penanaman 6.000 bibit mangrove di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, pada Rabu, 26 Juni 2024. Foto: Humas PLN

JEPARA (SUARABARU.ID) – PLN UIK Tanjung Jati B menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pelestarian lingkungan pesisir dengan menggelar aksi penanaman 6.000 bibit mangrove di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, pada Rabu, 26 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada konservasi laut dan pesisir.

Sebanyak 6.000 bibit mangrove yang terdiri dari 5.000 batang Propagul Rhizophora Sp dan 1.000 batang Avicenia Sp ditanam di sepanjang pesisir Desa Mororejo. Kedua jenis mangrove ini dipilih karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan setempat serta akar yang kuat untuk melindungi pantai dari abrasi dan erosi.

Penanaman mangrove oleh PLN UIK Tanjung Jati B merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada konservasi laut dan pesisir. Foto: Humas PLN

Desa Mororejo, yang memiliki garis pantai yang cukup panjang, menghadapi ancaman abrasi dan erosi yang dapat merusak ekosistem pesisir serta mengancam keselamatan masyarakat. Penanaman mangrove menjadi salah satu solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Akar mangrove yang kokoh berfungsi sebagai pelindung alami pantai dari gelombang besar, termasuk tsunami, serta berperan penting dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

Penanaman mangrove oleh PLN UIK Tanjung Jati B merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada konservasi laut dan pesisir. Foto: Humas PLN

General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Dony Ocniza, mengungkapkan, “Kami menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pesisir, terutama di daerah yang rentan terhadap bencana seperti abrasi dan tsunami. Melalui program penanaman mangrove ini, dengan jenis mangrove Propagul Rhizophora Sp dan Avicenia Sp yang kami pilih secara khusus, kami berharap dapat berkontribusi dalam melindungi masyarakat dan ekosistem pesisir di Jepara.”

Kegiatan penanaman mangrove ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, dan masyarakat setempat yang tergabung dalam kelompok pecinta lingkungan “Tani Rejo”. Kolaborasi ini menunjukkan semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian alam dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove. Upaya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 14, yaitu menjaga ekosistem laut.

Penanaman mangrove oleh PLN UIK Tanjung Jati B merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada konservasi laut dan pesisir. Foto: Humas PLN

Selain memberikan manfaat ekologis, penanaman mangrove juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat pesisir. Hutan mangrove dapat menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan, kepiting, dan udang, serta menjadi destinasi ecowisata yang menarik.

PLN UIK Tanjung Jati B berkomitmen untuk terus mendukung upaya konservasi lingkungan pesisir di wilayah operasionalnya. Melalui program-program TJSL yang berkelanjutan, PLN UIK Tanjung Jati B berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hadepe