TEGAL (SUARABARU.ID) – Organisasi kemasyarakatan 234 SC (Solidarity Community) Kota Tegal menggelar Bakti Sosial dengan membagikan 300 nasi bungkus kepada warga.
Sedikitnya 60 pengurus, sayap dan anggota 234 SC Kota Tegal ikut partisipasi dalam bakti sosial membagikan nasi bungkus kepada warga yang melintas di Jalan AR Hakim Kota Tegal. “Menebar kebaikan hari apa saja kita bisa lakukan. Selagi kita ada niat, punya dan siap. Jadi tidak terpaku pada hari tertentu,” kata Ketua 234 SC Kota Tegal, Abdul Kadir SH MH, Minggu (14/7/2024).
234 SC sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial-budaya, olahraga, kepemudaan, dengan keanggotaan yang bersifat inklusif dan merangkul semua golongan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip persaudaraan, solidaritas, dan nasionalisme.
234 SC adalah jembatan bagi seluruh kalangan, seluruh lapisan masyarakat. Semua bisa bergabung di Organisasi ini. 234 SC tidak mengenal batasan umur, profesi, agama, suku dan ras. “234 SC adalah suatu organisasi yang menampung seluruh komunitas dan club, seperti club mobil, club motor, komunitas di bidang olahraga, komunitas penggemar musik, dan lainnya,” terang Abdul Kadir yang akrab disapa Ading.
234 SC membuka pintu buat semua profesi, baik itu pengusaha, pedagang, pelajar, mahasiswa, tukang parkir, atau apapun profesinya. Disini tidak ada perbedaan, dan menghilangkan kesenjangan antar sesama. 234 SC sangat menjunjung tinggi persaudaraan, solidaritas, dan nasionalisme.
“Kami 234 SC Kota Tegal terus dan selalu bergerak untuk kemaslahatan dan manfaat bagi masyarakat,” tutur Ading.
Visi dan misi 234 SC sendiri adalah mempersatukan pemuda pemudi untuk menjadikan bagian dari sebuah keluarga besar dan memiliki solidaritas yang tinggi. “Inti dari kegiatan 234 SC adalah untuk melakukan hal-hal yang positif dalam berbagai bidang seperti sosial, budaya, olah raga, maupun kepemudaan. Menjaga silahturahmi dan mempererat persatuan dan kesatuan,” ucapnya.
Menurut Ading, visi dan misi dapat tercapai bersama. “Sebelum kita bertindak, berbuat, maupun berucap kita harus memikirkan akibat dan dampaknya,” tutup Ading.
Sutrisno