blank
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (berdiri di podium) saat memberikan sambutan dalam kegiatan aksi penanaman massal penghijauan Pohon Trembesi.(Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – “Kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Tolong ditandur sing tenanan (secara bersungguh-sungguh), besok saya cek betul,” pesan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, pesan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji tersebut, disampaikan saat melakukan aksi penanaman penghijauan bibit pohon Trembesi, dalam rangka menyambut peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Tahun 2024. Kegiatan ini, dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) bersama Pemkab Pacitan.

Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan), berharap, aksi penanaman massal Trembesi tersebut, benar-benar menjadi tindakan nyata oleh semua pihak. Menanam pohon merupakan investasi jangka panjang, yang hasilnya akan dinikmati generasi mendatang. Alam harus dilestarikan, karena perubahan alam semakin nyata.

Jumlah bibit Pohon Trembesi yang ditanam sebanyak 1.000 bibit tersebar di 12 kecamatan se Kabupaten Pacitan. Ditambah lagi sebanyak 2.000 bibit ditanam di 25 desa di wilayah Kecamatan Pacitan.

Aksi penanaman massal penghijauan ini, dilandasi rasa prihatin dengan adanya pemanasan global (global warming). Penanaman bibit pohon Trembesi ini, menjadi bagian dari kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa Ke-64. Komando penanamannya dilakukan di Desa Sambong, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan.

Lingkungan

Bupati Indrata Nur Bayuaji bersama jajaran Forkompimda Pacitan, ikut hadir melakukan penanaman massal, bersama Wakil Bupati, Gagarin, Sekda Pacitan beserta para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Aksi penanaman massal ini, juga melibatkan para Kepala Desa (Kades) dan Lurah se Kecamatan Pacitan, para pemuda dan masyarakat.

Menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pacitan, Eri Yudianto, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemicu bagi masyarakat untuk melestarikan lingkungan dengan melakukan penghijauan. “Ini merupakan bagian dari bentuk kontribusi kami kepada masyarakat, selain kegiatan yang lainnya,” katanya.

Dipilihnya Pohon Trembesi, selain karena akarnya yang kuat menyimpan air, jenis tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) ini, juga penghasil oksigen yang kaya. Hal ini sesuai dengan kondisi Pacitan sebagai daerah rawan kering.

Trembesi, memiliki banyak nama sebutan. Yakni Suar, Kihujan, Baujan, Kayu Ambon atau Munggur (Samanea saman) adalah pohon yang besar dan tumbuh cepat, mahkota daun menyerupai payung dan lebar. Banyak ditanam karena memberi naungan, kayunya tidak terlalu awet, daunnya digunakan sebagai pakan ternak, memiliki buah berupa polong yang tebal dan berdaging.

Tumbuhan ini populer sebagai tumbuhan peneduh. Mempunyai beberapa julukan nama, yakni Saman, Pohon Hujan dan Monkey Pod, dan masuk dalam genus Albizia. Perakarannya yang sangat meluas, membuatnya kurang populer karena dapat merusak jalan dan bangunan di sekitarnya.

Albizia saman adalah spesies pohon berbunga dalam keluarga kacang polong. Tumbuhan ini, berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar di seluruh daerah tropika. Di beberapa tempat, bahkan dianggap mengganggu karena tajuknya menghambat tumbuhan lain untuk berkembang.(Bambang Pur)