Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Wonosobo Rusta Effendi menunjukan produk UMKM daerah. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Wonosobo Rusta Effendi menyatakan pihaknya siap membantu mempromosikan dan pemasarkan produk UMKM lokal daerah go publik.

“Pelaku UMKM di Wonosobo sangat banyak. Produk yang dihasilkan juga tak kalah bersaing dari produk sejenis yang sudah punya branding kuat,” ujarnya ketika ditemui di lokasi “Wonosobo Festival UKM Expo 2024,” di Gedung Sasana Adipura Kencana setempat, Kamis (11/7/2024).

Karena itu, Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif HIPMI Wonosobo, ikut berpartisipasi dalam setiap gelaran expo di daerah. Tujuannya guna mewadahi produk UMKM agar bisa lebih dikenal oleh buyer dan masyarakat luar sebagai konsumen.

“Sebisa mungkin, produk UMKM seperti bidang kuliner, kerajinan, batik dan produk khas daerah lainnya, bisa dipasarkan di mall dan supermarket atau di pusat oleh-oleh di tempat-tempat wisata yang ada di Wonosobo,” tegasnya.

Menurut Fendy, yang juga pengusaha Kaos Saba, guna tetap menjaga kualitas dan kuntinuitas produk pelaku UMKM di daerah butuh pendampingan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Pendampingan pada pelaku UMKM perlu dilakukan agar jumlah penjualan produk meningkat. Model promosi dan pemasaran yang dipilih juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi informasi melalui pasar online,” tegasnya.

Menurut Fendi, cara menonjolkan diri di tengah banyaknya kompetisi di platform daring kuncinya adalah untuk tidak sekadar membuat toko online saja, melainkan membangun brand dan menarik para pelanggan untuk menjadi pembeli loyal dari produk-produk yang dijual.

Pasar Online

Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif BPC HIPMI Wonosobo, Rusta Effendi. Foto : SB/Muharno Zarka

“Ketika bisnis hanya berfokus membuat toko online saja, calon pembeli tidak memiliki keterikatan emosional. Mereka biasanya membandingkan harga produk dengan toko lain di platform marketplace, dan memilih yang paling murah,” tandasnya.

Sebaliknya, jika pelaku bisnis dapat membangun sebuah brand dengan reputasi dan keunikan tersendiri, maka bisnisnya tidak akan mudah dibanding-bandingkan dengan yang lain.

“Kita dapat menjual produk jualan dengan harga yang lebih tinggi, karena telah memiliki nilai tambah dari reputasi yang telah dibangun sebelumnya,” tandas dia.

Guna meningkatkan level bisnis dari toko online menjadi brand, kata Fendi, maka diperlukan upaya digital branding. Yakni membangun brand secara online menggunakan platform digital, seperti website, aplikasi, media sosial, dan lain-lain.

“Strategi digital branding ini dinilai lebih cepat, mudah dan memiliki jangkauan ke konsumen lebih luas. Apalagi saat ini sebagian besar konsumen produk UMKM mengakses informasi dan membeli produk secara online,” ucapnya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat toko online yang dikelola naik kelas menjadi brand yang tidak kalah keren dari berbagai brand ternama. Yakni buat karakter brand yang unik yang berbeda dari kompetitor dan situs website sendiri.

“Pastikan website brand yang ramah atau mobile friendly. Kelola inventaris dan stok barang secara otomatis dan fokus untuk membesarkan brand dan reputasi, tidak hanya berjualan,” pungkasnya.

Muharno Zarka