BLORA (SUARABARU.ID) — Keren, perkebunan modern berkonsep green house tanaman melon di Agrowisata Girli Farm yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Japah, jarak 10 kilometer dari kantor kecamatan.
Perkebuna melon di Agro Wisata Girli Farm saat ini telah memasuki masa panen. Di kebun tersebut, pengunjung bisa memilih dan memetik sendiri buah melon yang akan dibeli. Ada berbagai varian melon, seperti melon Kirani, Kinanthi, maupun Adinda, yang memiliki rasa nikmat dan ciri tersendiri.
Pada kesempatan itu, petani Kebun Melon Green House Ala Girli Farm, Adi Latif Mashudi menceritakan bahwa dirinya membaca data, bahwa petani milenial setiap tahun mengalami penurunan. Faktornya adalah persoalan fungsi lahan dan petani itu dianggap kuno.
“Di sini Pak Bupati bisa menyaksikan bagaimana kami bertani dengan sistem yang lebih modern dan pakaian saya bisa dikatakan cukup rapi. Bisa dibilang sedikit lebih keren,” ucap Adi Latif Mashudi kepada awak media, Selasa, (18/6/2024).
Adi Latif Mashudi menjelaskan, penjualan terjauh hasil perkebunannya yang telah dilakukan, pernah kirim ke Cianjur. Bahkan harusnya menurutnya saat panen ini harus kirim ke Bogor dan Jakarta. Namun karena banyaknya pengunjung yang datang hingga habis.
“Permintaan banyak, dari Bali juga minta , tapi karena sudah habis kami tidak bisa ngirim. Kebanyakan mintanya varietas Sweet net, atau Kirani atau jenis Intanon,” jelas Adi Latif Mashudi.
“Untuk harga, rata rata lokal Blora Rp 30.000/kg. Ada jenis Came, dijual Rp 35.000/Kg ribu per kilo,” ujar Adi Latif Mashudi.
Adi Latif Mashudi mengaku, saat mendirikan Agrowisata miliknya, dirinya merogoh kocek hingga Rp 700 juta lebih. Uang tersebut sama sekali bukan pinjaman. Melainkan hasil jerih payahnya saat kerja di Korea.
“Saya sudah nyelengi modal sejak dulu. Akhirnya saya dirikan ini. Biaya greenhouse dan lainnya lebih dari Rp 700 juta,’’ kata Adi Latif Mashudi.
“Untuk para teman teman kita sesama pemuda jangan pernah malu bertani karena kita hidup dan bertahan karena jasa jasa dari para petani,” pesan Adi Latif Mashudi.
Buka di 16 Kecamatan
Bupati Blora, H. Arief Rohman berharap, perkebunan tersebut bisa diterapkan di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Blora.
”Perkebunan melon modern milik Adi Latif Mashudi ini sangat inovatif, yakni berkonsep green house. Semoga bisa diterapkan di sejumlah kecamatan lain yang ada di Blora,” ucap Bupati Blora saat mengunjungi green house petik buah melon di Agro Wisata Girli Farm, Desa Sumberejo, Kecamatan Japah.
Didampingi Kepala Dinas DP4 Blora, Bappeda, saat berkunjung, Bupati Blora sempatkan berkeliling meninjau kebun green house, dan memetik sejumlah buah melon yang sudah siap dipanen. Bahkan Bupati tampak antusias mencicipi buah melon tersebut. Ikut mendampingi pemilik Agro Wisata Girli Farm, Adi Latif Mashudi.
“Buahnya sudah kita coba, memang recomended. Buah Melon ini hari terakhir untuk dipanen. Beberapa waktu lalu sempat viral, dalam waktu 3 hari ini panen langsung habis. Jadi untuk yang mau petik melon di sumberejo harus bersabar nunggu sampai awal agustus. 50 hari lagi ya,” kata Bupati Blora, seusai mencicipi buah melon tersebut.
Dikemukakan, setiap masa panen, pihak Agro Wisata Girli Farm menginformasikan melalui media sosial. Bahkan hasil panen bisa ludes terjual dalam waktu yang singkat.
“Setelah diumumkan biasanya langsung banyak yang datang,” imbuh Bupati Blora.
Bupati Blora berharap, langkah inovatif berkebun dengan konsep green house di wilayah Japah itu bisa diterapkan di sejumlah kecamatan lain yang ada di Blora.
“Semoga ini menjadi inspirasi ya Mas Adi. Kemarin kita membentuk Komunitas Petani Milenial ketuanya terpilih Mas Adi. Idenya adalah bagaimana Komunitas dibikin klaster klaster yang nantinya tidak hanya disini saja, melainkan bisa dikembangkan ke kecamatan kecamatan,” pinta Bupati Blora.
Salah satu pengunjung dari Blora, Ira Widowati merasa senang mengetahui lokasi kebun Melon di Japah setelah mengikuti perkembangan di Instagram. Dan saat musim Panen ini baru menyerbu bersama keluarga.
“Ini baru pertama kali saya kesini. Baru nyoba, dan memang rasanya manis, apalagi buah yang baru diambil itu lebih manis lagi. Saya lebih suka jenis Kirani. Yang putih, dalamnya oranye, yang hijau itu manis lembut. Harganya sesuai dengan rasa. Sangat terjangkau,” ujar Ira Widowati.
Kudnadi Saputro