SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimis bisa memenuhi target capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019. Walau tahun 2019 akan berakhir, target murni Rp 14 triliun diprediksi akan tercapai, bahkan melampauinya.
Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Jateng Tavip Supriyanto dalam dialog prime topic bertema Menggali dan Meningkatkan PAD, Kamis (28/11/2019), mengatakan kalau hingga saat ini pemprov terus memenuhi target tersebut dengan berbagai upaya.
“Pemasukannya tidak hanya dari pajak kendaraan bermotor saja tapi juga dari potensi sejumlah BUMD dan Bank Jateng. Selain itu juga ada dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak cukai rokok, dan dari pajak air permukaan,” katanya.
Tavip optimis hingga Desember target yang ditentukan bisa tercapai, bahkan untuk capaian hingga Oktober 2019 realisasi PAD sudah mencapai 83,03 persen dari target perubahan sebesar Rp 12,09 triliun.
“Pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor memberi kontribusi yang besar, selain itu dari bea balik nama kendaraan juga menyumbang pemasukan signifikan. Kami optimis target pendapatan dari pajak dan bea balik nama dapat tercapai, apalagi November-Desember masih banyak wajib pajak kendaraan yang bakal melunasi kewajiban pajak kendaraannya,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Komisi C DPRD Jateng Hendri Wicaksono menjelaskan, Pemprov Jateng melalui BPPD bisa meningkatkan penerimaan PAD melalui sejumlah sektor yang memiliki potensi pendapatan yang tinggi.
“Dari sektor migas jelas sangat tinggi tingkat pemasukannya, selain itu masih ada sektor perikanan dan peternakan yang masih belum tergarap baik, lalu masih ada industri pariwisata yang saat ini terus dikembangkan dan bisa mendatangkan devisa bagi daerah,” katanya. (suarabaru.id)