KLATEN (SUARABARU.ID) – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karanganom telah menyelenggarakan acara pembinaan manasik haji tingkat kecamatan di Gedung IPHI dari Senin (29/4) hingga Sabtu (4/5). Sebanyak 47 peserta telah mengikuti kegiatan manasik haji tersebut.
Acara manasik haji di tingkat kecamatan ini dibuka oleh Camat Karanganom, Joko Handoyo, dan dihadiri oleh berbagai pihak seperti Kepala Puskesmas Karanganom, Ketua IPHI, Ketua MUI, Kapolsek, Komandan Koramil, serta ketua ormas dari Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU).
“Sesi pembinaan manasik haji ini dilaksanakan secara independen, tidak berkolaborasi dengan kecamatan lainnya. Totalnya, ada 47 peserta yang terdiri dari satu petugas haji daerah (PHD) dan 46 calon jemaah haji,” ungkap Kepala KUA Karanganom, Sugiyanto, pada Selasa (30/4).
Sugiyanto menjelaskan bahwa awalnya terdapat 47 orang yang direncanakan untuk mengikuti pembinaan manasik haji tingkat kecamatan. Namun, satu calon jemaah haji memilih untuk mundur karena alasan kesehatan dan masih dalam proses pengobatan oleh dokter.
Calon jemaah haji tersebut juga sudah lanjut usia, berusia 69 tahun. Oleh karena itu, dia memilih untuk mundur. Hal ini menyebabkan jumlah peserta calon jemaah haji asal Kecamatan Karanganom berkurang satu orang.
“Pelaksanaan pembinaan ini berlangsung selama enam hari. Para peserta menerima materi selama lima hari di gedung IPHI. Sedangkan untuk praktik sehati dilakukan di kompleks Masjid Al Baitul Muharram Karanganom,” tambah Sugiyanto.
Sugiyanto, yang baru saja bertugas di KUA Karanganom selama dua bulan, berharap bahwa pembinaan yang dilakukan dalam kelompok kecil akan membuat peserta lebih dekat dan lebih berkomunikasi. Terutama dalam diskusi yang aktif dengan pemateri.
“Semoga para peserta pembinaan dapat mengikuti dengan baik materi yang disampaikan selama lima hari. Kemudian satu hari untuk praktik. Biaya pembinaan ini dibiayai oleh Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya yang langsung dibayarkan oleh jemaah haji,” tambah Sugiyanto.
Camat Karanganom, Joko Handoyo, menekankan kepada peserta manasik haji untuk menjaga kesehatan masing-masing. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cuaca antara Indonesia dan Arab Saudi. Pengingat ini didasarkan pada pengalaman para jamaah haji dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kepada jemaah haji Karanganom, semoga saat berada di tanah suci mereka dapat kompak, fokus, dan khusyuk dalam menjalankan ibadah. Semoga setelah kembali ke tanah air, mereka menjadi haji yang diterima dengan baik,” ujar Joko Handoyo.
Wahyu