KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Polisi tergolong cepat menemukan orang yang menerbangkan balon udara yang jatuh di atap rumah Heri Prayoga (42) warga Dusun Wonotigo, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, (Jumat, 12/4/24) sekitar pukul 08.00. Kerja keras polisi berhasil menemukan pihak yang punya balon udara itu pada Jumat (12/4/24) malam.
Kapolsek Borobudur, AKP Marsodik, hari ini, Sabtu (13/4/24) menuturkan, diketahui yang menerbangkan balon udara dilengkapi petasan berbagai ukuran itu adalah sekelompok pemuda Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Keberhasilan itu berkat kejelian polisi mengumpulkan serpihan kertas pembungkus mercon yang meledak. Antara lain ada sobekan kertas yang bertulisan Baturono.
Selebihnya dijelaskan, setelah pihak yang melepas balon udara ditemukan, kemudian dibawa ke Polsek Borobudur. Selanjutnya dipertemukan dengan pihak korban yang rumahnya rusak.
Atas upaya itu pihak yang melepas balon udara mau bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang dialami pemilik rumah.
Ditambahkan oleh Kapolsek, saat dua belah pihak berada di Polsek, pihaknya memberikan pembinaan. Terutama kepada pihak yang menerbangkan balon udara itu diminta agar tidak melakukan perbuatan yang sama. “Karena melepas balon udara itu juga membayakan penerbangan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, balon udara yang digantungi puluhan petasan atau mercon, jatuh di atap rumah Heri Prayoga (42) warga Dusun Wonotigo, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, (Jumat, 12/4/24) sekitar pukul 08.00. Ketika menghantam genting rumah, puluhan petasan yang digantung di balon udara meledak.
“Saya sedang membangunkan anak dari tidur, sekitar jam delapan. Tiba-tiba terdengar suara letusan sangat keras,” tutur Sri Wardati (36) istri pemilik rumah.
Menurut perkiraan dia, terdengar suara ledakan mercon 20 kali lebih. “Merconnya meledak di atas rumah,” tuturnya.
Rumah Heri Prayogo itu dihuni empat jiwa. Tidak terjadi luka pada penghuninya. Tetapi ratusan genting rumahnya remuk.
Balon udara yang jatuh itu diameter lubang bagian bawahnya sekitar dua meter. Lubang bawah digunakan untuk memasukkan kepulan asap agar bisa menerbangkan balonnya. Ketinggian ukuran balonnya sekitar 10 meter.
“Kemungkinan tingginya sekitar 10 meter. Saya mendengar dentuman hebat. Sampai ada getarannya,” tutur tetangga Heri, Susianto.
Tetangga lain, Sobirin, menuturkan, mercon yang belum meledak ada yang dibuat menggunakan bekas
kaleng tempat rokok. Tetapi yang masih ditemukan di atap, ada pula yang ukurannya tidak terlalu besar.
Eko Priyono