SRAGEN, SUARABARU.ID – Ratusan siswa dan guru SMK Negeri 1 Miri, Kabupaten Sragen menggelar doa bersama di lapangan sekolah setempat, Kamis (21/11), pagi. Doa bersama ini dilakukan untuk mendoakan para siswa yang menjadi korban ambruknya aula sekolah agar cepat sembuh dan kembali belajar.
Kepala SMK N 1 Miri, Sarno mengemukakan, sampai saat ini masih ada 13 siswa yang dirawat di beberapa rumah sakit yang berbeda untuk menjalani observasi lebih lanjut dan operasi.
Sarno menyebutkan, tiga siswa saat ini dirawat di RS Karima Utama dan menjalani operasi patah tulang. Sementara dua siswa dirawat di RS PKU Solo, satu siswa sudah di kamar perawatan, sementara satu siswa masih menjalani perawatan intensif di ruang PICU. Lalu satu siswa masih di IGD RS Moewardi untuk perawatan.
BACA JUGA: https://suarabaru.id/2019/11/21/tim-kementerian-pupr-cek-konstruksi-bangunan-aula-smk-1-miri-sragen/
“Sementara tujuh siswa lainnya dirawat di RSUD Kabupaten Sragen dan terus dipantau kondisinya. Saya datangi satu per satu, masih merasakan pusing dan sakit di beberaoa bagian tubuh karena tertimpa reruntuhan aula,” terang Sarno.
Untuk proses belajar mengajar, lanjut Sarno, tetap dilaksanakan seperti biasanya. Sebagian siswa membantu untuk merapikan puing-puing bangunan yang sudah roboh.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri, mengatakan, semua siswa yang tengah dirawat di rumah sakit dipastikan dalam perawatan dan tertangani dengan baik.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait dengan kelayakan bangunan Aula SMK N 1 Miri Sragen. Namun diakui Jumeri, penyebab utama ambruknya bangunan karena cuaca buruk yang melanda pada Rabu (20/11), sore.
“Semua siswa yang dirawat sudah tertangani dengan baik di rumah sakit. Kita akan melihat kelayakan bangunan. Kalau dipakai lagi untuk aula, saya rasa tidak tepat,” tegasnya.
“Saya mengimbau dinas terkait dan sekolah-sekolah melaporkan jika ada bangunan yang tengah kritis. Kita lakukan pengecekan jika memang kritis, karena berhubungan dengan keselamatan peserta didik dalam proses belajar,” pungkas Jumeri.
Bangunan Aula Green Hall SMK N 1 Miri, Kabupaten Sragen ambruk pada saat hujan dan angin kencang melanda. Terdata 22 siswa menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Hingga kini, terdapat 13 siswa masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Suarabaru.id/LBC