Ilustrasi.

KUDUS (SUARABARU.ID) – Nasib naas dialami Muhammad Tirta Hasan (4), bocah asal Singocandi, Kecamatan Kota. Balita ini ditemukan tak bernyawa lagi setelah tenggelam di aliran Kaligelis tepatnya Dukuh Sigulang, Desa Singocandi, Kecamatan Kota Kudus, Kamis (7/3).

Pencarian terhadap korban dilakukan begitu ada laporan pada pukul 11.30 WIB. Tim BPBD dibantu aparat kepolisian, TNI dan warga menyisir lokasi pertama hilangnya korban dan terus menyusuri aliran Kaligelis yang saat ini debitnya cukup tinggi.

Baru sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah warga melihat korban tersangkut ranting pohon di sekitaran aliran Kaligelis dekat jembatan SMA Taman Siswa.

Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa. Korban tersangkut ranting pohon bambu. Para relawan berusaha mengevakuasi korban tersebut, dan kemudian membawanya ke rumah duka

”Korban terseret arus sungai sepanjang dua kilometer, ke dalaman air sekitar tiga meter,” ungkap Ucok, salah seorang relawan.

Ayah Tirta, Nur Akhlis mengatakan, peristiwa ini terjadi setelah anaknya pulang dari sekolah sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, korban tidak pamit atau izin bermain ke sungai.

“Biasanya pamit sama ibunya yang kerja di sebelah rumah. Sambil minta uang, jadi ibunya sekalian mengawasi. Tapi kali ini kok tidak pamit,”ujarnya.

Diketahui, korban saat itu bermain kedua orang temannya. Baru saat kejadian, Akhlis mengaku dikabari oileh temannya kalau anaknya sudah tenggelam.

Saat itu, mereka langsung meminta tolong warga membantu mencari. Kejadian ini juga langsung dilaporkan ke BPBD Kudus.

Baca juga: 

1 Bocah Tewas Tenggelam di Kaligelis, 1 Bocah Hilang, Berikut Kronologinya

Dari pantauan di lokasi, beberapa petugas BPBD Kudus yang tiba di lokasi langsung menyisir sungai dari titik hilangnya korban.

Peristiwa tenggelamnya bocah di aliran Kaligelis sepertinya selalu terulang setiap tahun. Pada 3 Februari 2023 silam, dua orang bocah juga tewas setelah tenggelam di aliran Kaligelis di lokasi yang nyaris sama.

Bahkan, satu korban baru ditemukan setelah tiga hari proses pencarian yang melibatkan cukup banyak relawan.

Ali Bustomi