SEMARANG (SUARABARU.ID) – Penurunan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kota Semarang, mengakibatkan menurunnya perolehan jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebanyak lima kursi, sehingga sistem KomandanTe (Komandan Tempur) di Kota Semarang perlu di evaluasi.
Pernyataan itu diungkapkan Supriyadi, kader senior PDI Perjuangan dan mantan Ketua DPRD Kota Semarang dari Fraksi PDI Perjuangan, kepada wartawan di Semarang, Kamis (29/02/2024).
“Sistem KomandanTe di Kota Semarang perlu dievaluasi, kenapa perlu dievaluasi, soalnya yang (daerah) lainnya berhasil, di Kota Semarang ini tidak berhasil, ini perlu dievaluasi,” tegasnya.
Walaupun secara pribadi Supriyadi menyatakan, sistem KomandanTe adalah program partai yang dianggap berhasil, namun diakuinya perlu juga dilakukan evaluasi terkait masih adanya penurunan suara PDI Perjuangan, khususnya di Kota Semarang, yang sudah dianggap sebagai kandang Banteng.
“Kalau Saya pribadi sih KomandanTe ini Saya anggap sebagai program Partai yang berhasil, walaupun di sisi lain itu ada beberapa daerah mengalami penurunan (suara),” kata mantan Ketua DPRD Kota Semarang ini.
Menurutnya akan jadi evaluasi terkait penurunan itu disebabkan karena apa? Karena di beberapa wilayah, dengan sistem KomandanTe ini dianggap cukup berhasil, karena memang Caleg yang namanya KomandanTe ini bisa lebih fokus di wilayah tempurnya.
“Sehingga kalau itu terjadi penurunan, ya harus mau mengevaluasi diri,” paparnya.
Dikatakan pula oleh Supriyadi, penurunan suara PDI Perjuangan di Kota Semarang, yang mengakibatkan turunnya kursi di DPRD Kota Semarang, jumlahnya pada kisaran 5 kursi, dari 19 kursi pada hasil Pemilu 2019 lalu, menjadi 14 kursi pada Pemilu 2024 ini
“PDI Perjuangan Kota Semarang memang mengalami penurunan drastis, dari 19 kursi di legislatif menjadi 14 kursi. Itu menurut quick count atau pun perhitungan manual KPU (Kota Semarang) yang masih 70 persen. Kita tetap menunggu hasil perhitungan terakhir dari KPU, nanti ada berapa calon dari PDI Perjuangan yang bakalan dilantik tanggal 14 Agustus 2024 nanti,” terangnya.
Oleh sebab itu, imbuhnya, tentunya ini menjadi evaluasi bersama, bahwasanya proses konsolidasi, proses kampanye sudah dilaksanakan, tapi bisa terjadi penurunan suara yang menyebabkan hilangnya kursi legislatif, tentunya itu menjadi bahan evaluasi bagi PDI Perjuangan Kota Semarang khususnya dan harus mau koreksi dan evaluasi diri.
“Jangan sampai kita itu, walaupun sebagai partai pemenang di Kota Semarang, tapi minimal kita harus evaluasi kenapa kok bisa terjadi penurunan dari 19 menjadi 14 kursi,” pesan mantan Sekretaris PDI Perjuangan Kota Semarang itu
Absa