CILACAP (SUARABARU.ID) – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap yang merupakan anak usaha SIG, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap gelar simulasi kejadian darurat bencana alam yang potensial terjadi di Cilacap pada Minggu (25/2/2024).
Kegiatan diikuti kurang lebih 300 warga dari Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan, Kelurahan Gumilir dan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, para relawan, serta instansi pemerintah terkait.
Community Relations Manager SBI, Dewi Hestyani menegaskan pentingnya kesigapan masyarakat dan semua pihak bila terjadi kondisi darurat, seperti bencana alam gempa bumi dan tsunami.
“Sebagian masyarakat kita tinggal di dekat pantai laut selatan. Bencana gempa yang berpotensi menyebabkan tsunami harus diantisipasi dengan simulasi. Kami melatih dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan evakuasi yang aman bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya,” kata Dewi.
Tokoh masyarakat sekaligus relawan, Indriani Budi (53), warga Kelurahan Tegalkamulyan berharap agar masyarakat makin tanggap dan mampu melakukan evakuasi mandiri demi keselamatan.
“Simulasi ini telah dirancang dengan sebaik-baiknya, dimana perilaku masyarakat saat menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami akan diarahkan oleh petugas dan bisa dijadikan acuan saat terjadi gempa bumi dan tsunami,” kata Indriani.
Dalam simulasi ini, masyarakat dihadapkan dalam situasi darurat bencana gempa bumi dan tsunami. Masyarakat merasakan gempa bumi dan memperoleh peringatan dari pemerintah akan adanya potensi tsunami. Dalam kondisi ini, masyarakat tampak panik, namun masih bisa melakukan evakuasi dan sudah diarahkan. Mereka dengan sigap keluar dari rumah menuju ruang terbuka dan menuju ke arah area yang lebih aman, yakni menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi dan aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam simulasi ini. “Bencana bisa datang kapan saja, dan kita harus siap. Simulasi ini bagian dari kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujar Bayu.
Terselenggaranya kegiatan simulasi yang memberikan edukasi merupakan bentuk sinergitas SBI dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah, Palang Merah Indonesia dan juga Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banjarnegara.
Sebagai bagian dari simulasi dan untuk memudahkan masyarakat melakukan evakuasi, SBI juga telah memasang rambu-rambu evakuasi yang tersebar di berbagai tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat.
Ning S