BLORA – Bertahap, PT GMM Bulog melengkapi berbagai fasilitas pabrik gula (PG) Blora, berupa tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3 Ash. Saat ini pekerjaan sedang berjalan dan targetnya rampung Desember 2019.
Pembangunan TPS limbah B3 Ash (fly-ash eks batu bara) ini, sudah masuk di dalam program (perencanaan) cukup lama, yakni untuk melengkapi TPS limbah non-ash permanen yang sudah lebih dulu dibangun.
“Pembangunan TPS limbah B3 Ash sudah berjalan, kami terus awasi agar rampung sesuai target,” jelas Direktur Operasional (Dirops) PT GMM Bulog, Ihsan, Rabu (20/11/2019).
Ihsan menambahkan, TPS permanen ini sudah digarap dan akan mulai difungsikan untuk musim giling tebu rakyat tahun depan (2020), karena sejak September 2019 lalu PG Blora sudah stop giling.
“Sudah hampir tiga bulan kami stop giling, karena tebu petani sudah habis penen atau tebang,” tambah Dirops PT GMM Bulog melalui telepon.
Diberitakan sebelumnya, PG Blora milik PT Gendhis Multi Manis (GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah, terus berbenah diri dengan melangkapi sejumlah fasilitas baru agar menjadi PG percontohan.
Sudah Bersih
Salah satunya, adalah fasilitas yang telah memerperoleh rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DHL), yakni fisik penampungan sementara (TPS) limbah non-ash, dan kini pembangunannya sudah rampung.
Untuk pengelolaan limbah B3 Ash, menurut Ihsan, selama ini sudah bekerjasama dengan pihak rekanan berijin, dengan kesepakatan seluruh limbah B3 Ash dapat dekeluarkan dan sudah bersih pada akhir November 2019.
PT GMM Bulog, juga sudah mengajukan permohonan rekomendasi dan izin membangun TPS limbah B3 Ash, program yang sudah direncanakan sejak lama dan harus melalui beberapa tahapan sesuai prosedur di PT GMM Bulog.
“Tentu tidak benar, PT GMM Bulog mengabaikan keamanan lingkungan dari limbah B3 Ash,” tegas Ihsan didampingi General Manager (GM) Sumber Daya Manusia (SDM) PT GMM Bulog, Aditya Ridwan.
Soal pembangunan TPS itu, PT GMM patuh dengan aturan yang ada, antara lain melalui proses tender penunjukan kontraktor, dan targetnya pertengahan Desember 2019 sudah selesai, tambah Ihsan.
Adapun kondisi PG saat ini, sudah off (tidak berproduksi) sejak tebu rakyat habis September 2019. PG sedang dalam proses maintenance (pemiliharaan) hingga musim giling berikutnya (2020).
Perlu diketahui, PG PT GMM Bulog di Blora berkonsep sugar green industy dengan memiliki kemampuan giling sampai 6.000 Tcd (6.000 ton) tebu perharinya, namun selama ini baru direalisasi sekitar 4.300 ton tebu perday.
Untuk produksinya, PG pelat merah itu tetap menjaga agar kualitas gula tetap putih dan bersih, antara lain dilakukan dengan program cleaning service terencana.
Suarabaru.id/Wahono