blank
Warga Panolan bersama Anggota Kodim Blora menanan pohon di Sungai Sungai Bengawan Solo, desa Panolan Kecamatan Kedungtuban. QFoto: Kudnadi Saputro Blora
BLORA (SUARABARU.ID) — Dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bencana alam tanah longsor, Kodim 0721/Blora menggelar kegiatan karya bakti penanaman pohon di Sungai Bengawan Solo dan Bakti Sosial pembagian sembako serta pengobatan massal bertempat di Balai Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora Jawa Tengah, Selasa, (6/2/2024).
Dandim 0721/Blora Letkol Czi Yuli Hartanto, S.E., melalui Kasdim 0721/Blora Mayor Inf Bani saat memimpin apel kegiatan karya bakti mengatakan bahwa pagi ini Kodim 0721/Blora melaksanakan kegiatan karya bakti sebagai implementasi perintah dari pimpinan dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara TNI dan rakyat melalui kegiatan penghijauan dan bakti sosial.
“Kegiatan karya bakti ini  sebagai implementasi perintah dari pimpinan,” ucap Mayor Inf Bani.
Karya Bakti penanaman pohon, lanjut Mayor Inf Bani, di Sungai Bengawan Solo Desa Panolan Kecamatan Kedungtuban merupakan salah satu upaya dari TNI AD dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bencana alam tanah longsor.
“Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ekosistem dalam menjaga lingkungan dan kelestariannya,” ujar Mayor Inf Bani.
Diharapkan melalui kegiatan karya bakti penanaman pohon ini tercipta kemanunggalan TNI dengan Rakyat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, imbuh Mayor Inf Bani.
“Untuk jenis pohon yang ditanam pada kesempatan kali ini pohon mahoni 150 pohon, Randu Alas 150 pohon, Kemiri 100 pohon, Kelengkeng 50 pohon, dan juga kluwek sebanyak 50 pohon untuk mencegah terjadinya tanah longsor,” ungkap Mayor Inf Bani.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Kasdim 0721/Blora Mayor Inf Bani mewakili Dandim 0721/Blora, Kepala BPBD Kabupaten Blora Dra. Mulyowati, M.M., Dinas PUPR Kabupaten Blora, ADM Perhutani KPH Cepu, Forkopimcam Kedungtuban, Anggota Koramil Kedungtuban, Anggota Polsek Kedungtuban, relawan PUPR, Kades Panolan, Saka Wira Kartika dan masyarakat setempat.
Kudnadi Saputro