SEMARANG – Ketua TP PKK Kota Semarang, Kris Septiana Hendrar Prihadi bersama kepengurusan baru Posyandu Kota Semarang semakin memantapkan diri untuk membangun Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kota Semarang.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Tia Hendi, sapaan akrab Ketua TP PKK Kota Semarang saat melantik Pengurus Posyandu Kota Semarang periode 2019-2021 di Gedung PKK, Rabu (13/11/2019).
Tia berpesan kepada pengurus Posyandu yang baru, bahwa tugas dan tanggung jawab ke depan tidaklah ringan. Tugas sebagai pengurus Posyandu merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tia juga berharap kepengurusan Posyandu yang baru dapat meningkatkan pelayanan posyandu kepada masyarakat.
“Saat ini harus kita akui, masyarakat masih membutuhkan Posyandu. Posyandu merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya bayi, balita, ibu hamil, ibu melahirkan dan nifas,” terang Tia.
Ia juga menerangkan dari jumlah 1.596 Posyandu di Kota Semarang masih terdapat Posyandu pratama dan madya,
“Posyandu tersebut perlu direvitalisasi agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal,” lanjutnya.
Dalam kepengurusan Posyandu Kota Semarang periode 2019-2021 terpilih Daniel Diyanto, SE dari Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sebagai Ketua I, dan Bayu Lestari dari Kecamatan Ngaliyan sebagai Ketua II.
Tia pun berharap Daniel Diyanto dapat membawa gerbong Posyandu Kota Semarang untuk segera menyatukan jajarannya, mengedepankan kebersamaan dan keterbukaan, memantapkan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Di akhir sambutannya, Tia berpesan kepada seluruh pengurus Posyandu untuk segera menyusun program kerja yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan di Posyandu dan di masyarakat.
“Posyandu harus bisa menjadi jembatan dalam menerima aspirasi dari para kader Posyandu dan masyarakat, serta bisa menjadi penyampai yang baik terkait program-program Pemerintah dalam bidang kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu dan bayi, pencegahan stunting hingga penurunan angka gizi buruk dan penyakit menular, program UHC, dan program-program kesehatan yang lain,” pungkas Tia. (suarabaru.id)