SOLO, SUARABARU.ID – Diibaratkan, klub Persis Solo bak wanita cantik yang menjadi rebutan kaum adam karena kemolekannya. Hal itulah yang terjadi melihat kondisi Persis Solo saat ini.
Pemilik mayoritas saham Persis Solo, Vijaya Fitriyasa, tidak diakui kepemilikannya oleh pemegang saham PT Persis Solo Saestu (PSS), Askot PSSI Surakarta, dan klub-klub internal. Bahkan, secara terang-terangan Askot Surakarta dan klub internal akan melayangkan somasi terhadap keberadaan Vijaya Fitriyasa atas keabsahan kepemilikan Persis Solo.
L Agus Saparno, yang mengatasnamakan koordinator 26 klub internal Persis Solo menggelar kegiatan Resik-Resik Balai Persis Solo bertajuk “Sampun 96 Tahun Persis Solo,” Kamis (14/11). Dalam kegiatan pukul 13.00 WIB tersebut, Saparno menjadi koordinator membagikan kaus putih bertuliskan “Resik-Resik Balai Persis bersama Setiyo J Santosa”.
“Kegiatan siang 26 klub internal dikumpulkan, dengan acara resik-resik Balai Persis yang merupakan monumen bersejarah Persis Solo. Siang ini juga dibagikan kaus bertuliskan Setiyo Joko, yang akan menjadi pengelola Persis Solo berikutnya,” jelasnya usai acara.
“Nanti happy endingnya kegiatan malam, digelar pukul 19.23 WIB di Balai Persis. Pak Setiyo bersama pengacara akan datang serta menjelaskan rencana somasi ke pengelola Persis Solo yang sekarang,”sambungnya.
Saparno menegaskan, ke-26 klub internal diundang dalam kegiatan siang dan malam hari tersebut. Pada malam hari kegiatan bertajuk “Wedangan bersama Bapak Setiyo, Wis Wayah e Persis Solo Liga 1.”
“Siang ini tidak semua klub internal hadir, namun kegiatan yang malam nanti kami undang semuanya. Kejelasannya seperti apa, kita tunggu nanti malam,” tambah Saparno.
Kepentingan Terselubung
Pembina PS Mars, BM Anjasmara menegaskan, pihaknya tetap konsisten untuk tidak terlibat dalam permasalahan saham. Kalau masalah kegaitan klub internal resik-resik di Balai Persis, mantan manajer Persis musim 2018 ini mendukung, sebatas tidak mengandung unsur politik dan kepentingan terselubung.
“Namun kalau ada embel-embel dengan kepentingan terkait somasi dan lain-lain, PS Mars tidak akan melibatkan diri. Kami masih konsisten mempertanyakan pangkal persoalan awal saham mayoritas bisa jatuh ke tangan PT Syahdana Properti Nusantara (milik Sigid Haryo Wibisono-red), itu saja,” tegasnya kepada Suarabaru.id.
Sementara itu, Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Wibisono malah mempertanyakan kegiatan tersebut sembari ada tulisan di kaus menyangkut Setiyo J Santosa. Dia menilai, acara tersebut terkesan sangat mendadak dan sarat kepentingan.
“Lalu di kaus peserta resik-resik Balai Persis tertulis nama Setiyo J Santosa, kami tidak kenal siapa Setiyo dan belum pernah bericara dnegan suporter mengenai wacana membeli saham Persis Solo, visi-misinya seperti apa belum jelas,” ungkap Rio, sapaan akrab Aulia Haryo.
Perlu diketahui, Setiyo Joko Santosa adalah pemilik Persis Solo Gotong Royong yang pada musim 2017. Kala itu terjadi dualism di tubuh pengelola Persis, yakni adanya Persis Solo Saestu di bawah pemilik Sigid Haryo Wibisono dan Persis Muda Gotong Royong dikelola Setiyo Joko Santosa. (ger)