blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek beberapa inlet atau penutup saluran air yang hilang dicuri. Foto: Humas Pemkot

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyayangkan pencurian inlet atau penutup saluran air yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Semarang.

Hal ini disampaikan, Mbak Ita sapaan akrabnya seusai mendapati hilangnya inlet di Jalan Madukoro Semarang karena dicuri orang tak dikenal, Rabu (3/1/2024).

Seperti diketahui, Mbak Ita melakukan pantauan bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mencari solusi dan akar permasalahan banjir di beberapa wilayah.

Saat meninjau di Jalan Madukoro, baru-baru ini, Mbak Ita mendapati beberapa inlet penutup saluran hilang.

“Kami menyayangkan terjadinya pencurian inlet. Karena penutup-penutup inlet itu sangat diperlukan,” ujar Mbak Ita di sela tinjauan.

Menurutnya, jika inlet tersebut diambil maka bisa menimbulkan terjadinya kecelakaan. “Kalau diambil bisa membuat kecelakaan terhadap masyarakat. Selanjutnya, kalau inletnya hilang maka otomatis akan banyak daun, sampah dan plastik masuk ke dalam saluran,” kata dia.

“Ini berpengaruh bisa menyumbat saluran, dan bisa berpengaruh jika kalau ada sampah masuk dan menghambat pompa bahkan bisa merusak pompa-pompa,” terangnya.

Mbak Ita minta masyarakat agar memiliki kesadaran dan rasa memiliki dan mencintai Kota Semarang dengan menjaga sarana prasarana. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk ikut andil mengawasi. “Masyarakat harus ikut merasa memiliki. Kalau melihat ada orang yang mengambil atau mencungkil inlet penutup saluran, mohon diingatkan,” imbuhnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang ini juga berencana melakukan mapping untuk penambahan kamera CCTV untuk pengawasan.

“Saya minta ada mapping penambahan CCTV, bahkan kalau bisa dipasang di tiang lampu. Seperti di Jalan Madukoro ini, sehingga bisa memonitor dan mengawasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, dugaan aksi pencurian inlet yang terbuat dari besi terjadi di beberapa wilayah. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah mengganti inlet penutup saluran dari besi dengan beton.

“Sementara kita ganti inlet dengan beton. Kemudian kita uji coba inlet betonnya. Kami pesan dari pabrikan atau nyetak sendiri dengan minimal (kualitas-red) K300 sehingga saat diinjak mobil tidak pecah,” sebutnya.

Dirinya mengaku, inlet beton tersebut telah diterapkan di beberapa lokasi seperti Gajahmungkur, Jalan Kampung Kali meski belum seluruhnya.

“Itu kita sedang berusaha untuk memperkecil tindakan kehilangan lagi. Kami minta kesadaran masyarakat, agar merasa memiliki. Bahkan di Jalan Depok ini coba kami kunci. Mudah-mudahan tidak ada lagi terjadi kehilangan,” imbuhnya.

Hery Priyono