SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang kembali dikepung bagian bawah khususnya di kawasan di beberapa titik di Kecamatan Genuk dan Gayamsari, sejak Selasa 2 Januari 2023 hingga Rabu 3 Januari 2023.
Beberapa titik banjir ada di salah satu wilayah di Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Dong Biru, Pantura Kaligawe depan Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, hingga palang pintu Kereta Api Kaligawe, dan sekitarnya.
Begitu pula di akwasan Perumnas Tlogosari, di Kelurahan Tlogosari Kulon. Beberapa kawasan sampai saat ini amsih tergenang banjir. Misalnya di kawasan Pasar Satrio Wibowo, Kembangjeruk, Seruni, Satrio Manah.
Kemudian di Jalan kawasan Jalan Taman Udanriris, dan beberapa kawasan lainnya. Saluran air di Jalan Gajahbirowo sudah di atas batas normal, sehingga meluap ke kompleks perumahan.
Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari kisaran mata kaki orang dewasa hingga lebih tinggi, yang cukup membuat arus lalu-lintas tersendat.
Video-video penampakan banjir juga tersebar di media sosial seperti Instagram, di mana banyak akun mengunggah ulang gambar dari unggahan masyarakat lain.
Salah satu akun Instagram yang cukup aktif mengabarkan kondisi banjir di Semarang bagian bawah yakni akun Instagram @infokejadian_genuk.
Sementara itu pantauan di lapangan hingga Rabu 3 Januari 2023 sore masih ada genangan di Jalan Wolter Monginsidi tepatnya di sekitar SPBU tak jauh dari Jalan Dong Biru.
Genangan air banjir itu terjadi lantaran meluapnya drainase di tepi jalan Wolter Monginsidi dari Selatan ke Utara.
Tampak aliran air berwarna coklat keruh mengalir culup deras bahkan hampir rata dengan ketinggian Jalan Wolter Monginsidi yang sudah ditinggikan dengan cara dibeton beberapa tahun lalu itu.
“Arus lalu-lintasnya tidak begitu macet memang, tapi masih ada banjir. Karena aliran air itu terlihat kencang dan tinggi, banyak yang masuk ke wilayah perkampungan,” kata Abi warga yang melintas di Jalan Wolter Monginsidi.
Sementara itu, perbaikan jalan di Pantura Genuk kawasan Kelurahan Trimulyo sudah selesai dan bisa dilewati kendaraan-kendaraan besar dan kecil.
Di sana, tampak tak ada banjir yang menggenangi jalan seperti yang terjadi setiap tahunnya. Namun tentu lokasi permukiman yang lebih pendek dari jalan utama seperti di Kelurahan Trimulyo masih bisa berpotensi banjir.
Ani, warga lain mengajak agar masyarakat itu lebih peduli dengan hidup yang bersih memuliakan lingkungan mulai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Dari masyarakat jelas perilaku buang sampah sembarangan itu sudah kuno. Orang seperti itu tidak peduli dengan lingkungan, hanya peduli dengan dirinya sendiri. Yuk, mulai tempatkan sampah pada tempatya supaya tidak bikin banjir, tidak membakar sampah supaya tidak jadi polusi dan menghasilkan mikroplastik yang berbahaya bagi makhluk hidup,” kata dia,
Diaz Aza