SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, optimistis kunjungan wisatawan meningkat saat libur Tahun Baru 2024. Meski sudah ada kenaikan pengunjung pada libur Natal, namun angka kunjungan wisata akan semakin bertambah saat pergantian tahun nanti.
Sebagai informasi, kunjungan wisata ke Kota Semarang pada 2022 lalu total mencapai 5,3 juta wisatawan. Dan tahun 2023 ini, Pemerintah Kota Semarang menargetkan kunjungan wisata bisa mencapai 7,2 juta wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, selain destinasi wisata yang telah disiapkan untuk menyambut libur akhir tahun, pihaknya juga menggarap sektor kuliner guna menarik wisatawan datang ke Kota Semarang. Mbak Ita memberikan beberapa rekomendasi makanan-makanan khas Kota Semarang yang wajib dicicipi wisatawan luar daerah.
“Selain lumpia dan bandeng presto yang sudah menjadi makanan khas Kota Semarang, Kota Atlas juga memiliki banyak kuliner yang patut dicoba. Di antaranya tahu gimbal, mi kopyok, dan gulai Bustaman. Tapi diluar itu masih banyak pilihan lain kuliner yang enak dan enak banget,” katanya, baru-baru ini.
Selain itu, beberapa destinasi wisata di Kota Semarang saat ini juga sudah ditata dengan baik. Dari wilayah Barat ada Semarang Zoo dan Taman Lele yang kini menjadi salah satu jujugan wisatawan lokal. Bilamana ingin mengunjungi kawasan heritage, katanya, masyarakat tinggal menuju ke perkotaan dan akan menemukan kawasan Kota Lama dan Lawang Sewu.
Kemudian dari dua tempat itu dekat pula wisata religi yakni Gereja Blenduk, Sam Poo Kong, dan Masjid Agung Jawa Tengah. “Kalau wisata air ya ada Pantai Marina, Maerokoco, Pantai Tirang, dan Waduk Jatibarang. Ada juga Goa Kreo yang jadi alternatif wisata alam dan sejarah,” ujarnya, Selasa (26/12/2023).
Mbak Ita yakin kunjungan wisata ke Kota Semarang akan semakin meningkat tahun ini. Apalagi Semarang menjadi titik tengah yang kerap kali dilewati pemudik dari Jakarta, Bandung, dan daerah lain di Jawa Barat ketika hendak menuju ke Surabaya atau wilayah lain di Jawa Timur.
“Ya tentu wisatawan pasti banyak, meski memang pasti terpecah karena ada yang ke Jogja, Solo, Surabaya. Dan awalnya pasti akan ke Semarang karena jadi titik tengah,” paparnya
“Kemarin saya monitor paling banyak yang dikunjungi adalah oleh-oleh di Jalan Pandanaran. Ya kita harapkan wisatawan bisa kerasan sampai tahun baru,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung Kota Lama Semarang asal Jakarta Barat, Husodo Hoe (43) mengatakan, mengunjungi Kota Lama menjadi pengalaman pertama bagi dirinya dan keluarganya. Ia menilai, bangunan cagar budaya di Kota Lama Semarang tertata rapi dan menakjubkan.
“Tanpa mendiskreditkan Kota Tua di Jakarta, saya merasa disini lebih variatif, ada tempat-tempat spot foto yang instagramable, dan banyak restoran. Hal itu penting sih karena kalau cuma jalan-jalan saja tapi nggak ada tempat kuliner kesulitan juga,” katanya.
Meski demikian, dirinya menyebut toilet publik masih banyak yang perlu diperbaiki. Sebab, ketika ramai pengunjung, keterbatasan toilet umum akan menjadi masalah bagi pengunjung.
Hery Priyono