KUDUS (SUARABARU.ID) – Debat Capres Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU menuai reaksi beragam dari masyarakat. Hasil debat diprediksi akan memberi pengaruh bagi pilihan masyarakat terutama pemilih pemula yang menggunakan rasionalitas dan lebih bernalar.
Pendapat tersebut sebagaimana disampaikan Rektor Universitas Muria Kudus Prof Dr Ir Darsono MSi. Menurutnya, apa yang disampaikan para Capres dalam debat akan menjadi hal yang menarik bagi para pemilih pemula yang jumlahnya 50 persen lebih dari total pemilih yang ada.
“Ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi pemilih pemula yang meliputi lebih dari separuh pemilih, untuk menjadi ukuran dalam menimbang baiknya masa depan mereka,”kata Darsono, Selasa (13/12).
Darsono menambahkan, pemilih pemula adalah generasi yang rasional. Dalam menentukan pilihan mereka tentu lebih bernalar dibandingkan pemilih ideologis.
Disinggung soal materi debat yang tersaji, Darsono menilai putaran pertama debat presiden membawa harapan bahwa para Capres memiliki pemahaman atas masalah dasar bangsa dan negeri ini meski disampaikan dalam narasi yang bervariasi.
Darsono melihat dari tampilan para Capres tersebut terkloning dalam dua klaster utama yakni yang menawarkan perubahan dan yang ingin meneruskan kebijakan Pemerintah sebelumnya.
“Kalau bisa disimpulkan, tawaran program yang disampaikan para Capres bisa dikelompokkan dalam dua hal yakni ‘Perubahan dan ‘Meneruskan’,”kata salah satu penggagas Forum Rektor Kudus tersebut.
Namun yang cukup menggembirakan, bagi Darsono adalah gestur semangat kebersamaan sebenarnya secara terpendam, terekspresi dalam paparan para Capres yang berkontestasi.
Dalam sesi pertanyaan dan debat, para Capres kadangkala saling legowo dan saling melengkapi jawaban dari pertanyaan yang ada.
“Saya melihat ini adalah hal yang cukup unik karena kesantunan dan kedewasaan masih muncul dalam perbedaan,”tandasnya.
Hanya saja karena situasinya adalah kontestasi, maka kadangkala muncul narasi yang amat menyodok ke masing-masing pihak.
“Tapi nampaknya, mereka semua masih bisa saling menjaga. Dan saya melihat teduh pada akhirnya,”ujarnya.
Ali Bustomi