blank
Kepala Basarnas Semarang, Heru Suhartanto memimpin apel siaga dan gelar peralatan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang menggelar Apel Siaga dan Gelar Peralatan dalam rangka kesiapsiagaan personel dan peralatan menghadapi bencana hidrometeorologi (banjir dan tanah longsor) di wilayahnya, Rabu (13/12/2023).

Menurut Kepala Basarnas Semarang, Heru Suhartanto, apel siaga dan gelar peralatan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

“Kami berharap dengan kesiagaan yang sudah kita lakukan selama ini, yakni 24 jam kesiapsiagaan kami akan lebih meningkat, sehingga apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi bencana meteorologi, kita semua yang ada di kantor maupun yang ada di pos dan unit sudah siap untuk bergerak melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan,” ungkap Heru kepada awak media usai apel siaga di lapangan Mess Basarnas Gondoriyo, Semarang.

Heru menyatakan, pihaknya sudah waspada secara keseluruhan. Mengingat dari musim kemarau yang cukup ekstrem dan dengan adanya curah hujan saat ini yang sulit untuk diprediksi, dan mungkin akan masuk ke curah hujan yang cukup tinggi.

blank
Personel Basarnas Semarang tengah menyiapkan peralatan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi. Foto: Ning S

“Dimungkinkan akan terjadi potensi bencana meteorologi, baik bencana tanah longsor maupun banjir hingga banjir bandang. Dan ini kita lihat sudah mulai, kantor Basarnas Semarang sudah beberapa kali melaksanakan operasi untuk tanah longsor dan banjir,” terang Heru.

Heru mengatakan, dalam kesiapsiagaan personel dan peralatan menghadapi bencana hidrometeorologi ini, total personel yang diterjunkan ada 144 orang, ditambah kekuatan dari potensi SAR di bawah pembinaan Kantor SAR Semarang.

“Kami berharap dengan kolaborasi dan sinergitas antara Basarnas dengan potensi SAR mudah-mudahan mampu mengcover wilayah Jawa Tengah dalam menghadapi bencana meteorologi ini,” imbuhnya.

Sementara untuk peralatan yang disiapkan menurutnya sama seperti yang ada di setiap pos dan unit, yakni alat air berupa perahu karet lengkap, juga alat selam dan alat-alat bantu lainnya.

“Untuk peralatan penanganan longsor dan lainnya setiap pos dan unit kita punya alat bantu yang dimungkinkan apabila terjadi longsoran hingga merusak rumah, dan ada korban tertimbun di dalam rumah, kita bisa menggunakan alat untuk membuat akses dan membantu penyelamatan korban,” jelasnya.

Heru menambahkan, tujuan dilaksanakan apel siaga dan gelar peralatan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan baik personel maupun sarana prasarana dan peralatan, sehingga bila terjadi bencana hidrometeorologi berupa banjir atau tanah longsor dan kejadian lain yang mengharuskan untuk melaksanakan suatu operasi pencarian dan pertolongan, maka semua personel sudah siap digerakkan membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Ning S