Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH mengukuhkan profesor baru yakni Prof Dr Alifah Ratnawati SE MM di Fakultas Ekonomi Unissula pada Selasa (5/12/2023). Dalam orasi ilmiahnya Prof Alifah menyampaikan judul engagement religious compliance: penguatan kemitraan organisasi dalam perspektif Islam.
Menurut Prof alifah, di dalam marketing partnership, perusahaan bisa berkolaborasi dengan pihak lain dalam menjalankan srategi pemasaran sehingga berpeluang untuk berkinerja superior. Marketing partnership antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk partnership commitment, perceived benefit, dan communication quality.
Agama Islam mengatur beberap hal terkait dengan membangun kolaborasi bersama pihak lain, di antaranya adalah dengan tetap mengakkan syari’at yang menjadi nilai utama organisasi kita. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah konsep tambahan yang akan mendasari kebijakan ketika membangun kemitraan. Rangkaian hasil penelitian saya bersama dengan tim dosen peneliti dan mahasiswa selama enam tahun menghasilkan sebuah konsepsi baru terkait dengan kemitraan berbasis nilai nilai Islam, yaitu Engagement Religious Compliance (ERC). ERC merupakan bentuk keterlibatan sebuah organisasi ketika bermitra dengan organisasi lain, yang didasarkan atas nilai nilai religi.
Hasil studi yang dilakukannya menunjukkan bahwa keterlibatan Rumah Sakit Islam (RSI) dalam bermitra dengan BPJS yang dilandasi dengan norma norma agama telah membawa dampak terhadap kinerja kemitraan yang meningkat.
Ini artinya kinerja kemitraan RSI akan meningkat manakala dalam berpartner dengan BPJS dilakukan dengan menerapkan konsep Engagement Religious Compliance. Kesuksesan kinerja kemitraan dalam jangka panjang ditentukan oleh sejauh mana organisasi mampu membangun Engagement Religious Compliance.
Sementara itu Prof Gunarto menekankan pentingnya berlomba lomba dalam kebaikan. “Bagi dosen yang sudah mencapai level lektor agar terus berusaha bisa mencapai lektor kepala. Bagi yang sudah lektor kepala harus fastabiqul khoirat berlomba lomba dalam kebaikan untuk segera mencapai gelar guru besar. Dengan begitu atmosfir akademik akan menjadi lebih dinamis dan berkwalitas. Sehingga target mencapai 100 profesor pada tahun 2027 bisa tercapai”, ungkapnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng Bhimo Widyo Andoko SH MH, Ketua Pembina Yayasan Badan wakaf Sultan Agung (YBWSA) Drs Azhar Combo, Ketua Pengurus YBWSA Dr Bambang Tri Bawono SH MH beserta jajarannya.