SEMARANG, SB.ID – Mutu pendidikan di satuan pendidikan cenderung tidak ada peningkatan tanpa diiringi dengan penjaminan mutu pendidikan oleh sekolah dan anggaran yang memadai.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Abdul Hamid dalam acara dialog interaktif bersama DPRD Jateng di Gedung Berlian Jalan Pahlawan Nomor 7 Semarang, Senin (4/11/2019).
“Penjaminan mutu merupakan mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan. Satuan pendidikan dengan segala komponennya harus memastikan tahapan-tahapan penjaminan mutu dapat berjalan sebaik mungkin di satuan pendidikan,” ucap politikus PKB itu.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah akan memberikan bantuan Bantuan Operasional Siswa Daerah (Bosda) untuk para siswa sekolah menengah di bawah naungan Disdik maupun Kementerian Agama, tanpa syarat apa pun.
Dalam empat tahun ke depan, Pemprov Jateng akan mengalokasikan anggaran untuk siswa sekolah menengah dalam bentuk bosda.
Dari jumlah total siswa baik itu SMA/SMK maupun SLB swasta 623 ribu siswa, sementara yang MA negeri/swasta 177 ribu jadi total 800 ribu siswa di tahun 2020 tentu akan terus berkembang dari sisi jumlah pada tahun-tahun berikutnya 2021–2023 diakhir RPJMD Jawa Tengah.
“Besar Bosda yang tertuang di RPJMD di tahun 2020 setiap siswanya menerima Rp 500 ribu, kemudian naik Rp 750 ribu per siswa di 2021, serta di 2022 dan 2023 setiap siswa sudah menerima Bosda Rp 1juta seperti yang selama ini diterima siswa SMA/SMK Negeri,” imbuhnya.
Menurut Amek sapaan akrabnya, Bosda sangatlah penting sebagai salah satu program pemerintah pusat yang harus ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur karena ada pengawasan dan proses evaluasi dari pengelola Bosda di setiap wilayah.
Senada dengan Abdul Hamid, Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi merasa senang dengan adanya BOSDA karena hal itu merupakan salah satu penunjang jaminan mutu pendidikan ditingkat daerah khususnya di Jateng.
“Saya turut senang dengan adanya Bosda tersebut, nantinya hal itu juga bisa menambah kualitas mutu pendidikan. Namun untuk sarana dan prasarana memang masih menunggu proses, karena fasilitas-fasilitas yang lain harus diperhatikan juga,” tegasnya.
Turut hadir sebagai narasumber Robertus Agung Nugroho Kepala Subbagian Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.