blank
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R Wing Wiyarso Poespojoedho SSos MSi berfoto bersama seusai seminar dengan tema "Potensi Kota Semarang Sebagai Gerbang Utama Pariwisata Jawa Tengah" di Ruang Telekonferensi Lt 8 Menara Universitas Semarag (USM) pada 29 November 2023.(Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Semarang itu kota yang unik, mungkin tidak ada duanya di Indonesia. Kota ini punya laut, bukit, dataran tinggi, dan dataran rendah. Selain itu, Kota Semarang memiliki kekuatan akulturasi budaya yang mengakar kental sehingga menjadi nafas dari budaya sehari-hari masyarakat Kota Semarang.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R Wing Wiyarso Poespojoedho SSos MSi dalam seminar dengan tema “Potensi Kota Semarang Sebagai Gerbang Utama Pariwisata Jawa Tengah” di Ruang Telekonferensi Lt 8 Menara Universitas Semarag (USM) pada 29 November 2023.

Selain Kadisbudpar, kegiatan yang diikuti 45 mahasiswa Pariwisata USM ini juga menghadirkan narasumber Ex Duty Manager Service PT Garuda Indonesia Mohammad Faisal.

Hadir dalam kegiatan itu antara lain, Ketua Program Studi Pariwisata USM Herman Novry Kristiansen Paninggiran SE MMPar, Sekretaris Prodi Pariwisata USM Desika Nur Jannah SPd MMPar, serta sejumlah kolega Kadisbudpar Kota Semarang.

Menurut Wing Wiyarso, ada berbagai macam etnis dan agama yang bertoleransi serta tingkat kerukunan yang tinggi. Tentunya dengan segala potensi yang dimiliki akan membawa Kota Semarang ketingkat yang lebih tinggi.

“Hal tersebut juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM Kota Semarang luar biasa, termasuk mahasiswa USM. Selama konsisten dengan komitmen, melibatkan konsep bergerak bersama atau pentahelix stakeholder bukan sesuatu hal yang mustahil mencapai sasaran dan tujuan,” katanya.

Dia mengatakan, dalam kegiatan ini, pihaknya membagikan peluang pariwisata apa saja yang ada di Kota Semarang sehingga dapat diolah menjadi salah satu kota tujuan pariwisata nusantara.

“Saat ini kami mencoba untuk merambah kancah internasional sehingga lebih banyak menarik wisatawan asing agar mewarnai sektor pariwisata Kota Semarang. Kami bekerja sama dengan pihak akademisi di segala sektor pariwisata. Dalam hal seperti itu kami pasrahkan kepada pihak USM ingin ke arah mana. Sepanjang masih dalam batasan koridor dan kewenangan Disbudpar Kota Semarang, pasti kami akan coba fasilitasi sehingga dapat berkolaborasi dan bersinergi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ex Duty Manager Service PT Garuda Indonesia Mohammad Faisal mendorong pihak program studi pariwisata USM untuk terus mengajak mahasiswa pelatihan kerja lapangan.

“Terkadang apa yang di teori dan di lapangan itu berbeda, tergantung dengan situasinya. Apalagi saat situasi irregularity (permasalahan tak terduga), maka teori tidak berlaku, harus ada kebijakan yang diambil untuk memenuhi keinginan pelanggan,” katanya.

Dia berpesan, para mahasiswa USM harus terus mengembangkan diri memperbanyak pengetahuan dan performa skill.

“Dengan apa yang telah dibekali selama menempuh sarjana, kalian harus lebih baik. Standar kualitas perusahaan besar itu tinggi, maka apa yang ada didalam diri harus sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan,” tandasnya.

Ketua Pelaksana, Almas Nabili Imanina STrPar MMPar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan akan potensi yang ada di Kota Semarang.

“Kami bekali mahasiswa kami sehingga dapat menggali potensi yang ada di Kota Semarang sehingga jika ada wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah maka wajib ke Kota Semarang. Hal tersebut juga betujuan agar Kota Semarang menjadi pusat kegiatan dan arus wisatawan ada disini,” ungkapnya.

Dia berharap, kegiatan ini akan membantu USM meraih unggul dan mengembangkan pariwisata di Kota Semarang.

“Sebenarnya banyak sekali potensi pariwisata yang belum ekspos, sehingga sebagai generasi penerus harus menjadi generasi emas membangun pariwisata di Indonesia,” harapnya.

Muhaimin