JEPARA (SUARABARU.ID) – Sejumlah wisatawan dari Surakarta mengaku kecewa saat mengunjungi Pantai Karina Minggu pagi (29/10-2023). Sebab kondisi airnya keruh dan berbau. “Tidak seperti kondisi satu tahun lalu,” ujar Siska Andriyani yang datang bersama keluarganya ke Karimunjawa untuk merayakan ulang tahunnya yang ke -24.
Menurut Siska, kondisi pantai seperti itu jelas sagat disayangkan. Apalagi jika meluas ke pantai yang lain. “Ini sangat berbeda dengan Karimunjawa yang dikenal memiliki perairan yang bersih dan alam yang indah. Kini rusak karena limbah,” ujarnya. Jika kondisi ini terus terjadi dipastikan Karimunjawa akan kehilangan daya tarik utamanya, tambahnya.
“Biasanya kami disini bisa berjam-jam. Tetapi karena perairan kotor dan berbau kami langsung kembali ke kota,” ujar Vika, teman Siska yang mengaku telah 3 kali ke Karimunjawa.
Sementara Dwik Stevano, salah satu pengelola pantai Karina yang dihubungi SUARABARU.ID Minggu sore membenarkan kondisi pantai Karina. “Sejak hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2023 pantai ini sangat keruh, air berubah warna dan berbau,” ujar Dwik Stevano.
Jika kondisi seperti ini terus terjadi, ia memperkirakan sektor pariwisata Karimunjawa akan mengalami penurunan. Tadi ada puluhan wisatawan yang kemudian putar balik “Harapan kami, Pemerintah Kabupaten Jepara peka dan cepat melangkah. Juga instansi pemerintah yang lain,”ujar Dwik Stevano yang dihubungi SUARABARU.ID melalui WhastApp
Hadepe