SEMARANG (SUARABARU.ID) – Batik merupakan hasil karya bangsa Indonesia, yakni perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia mampu berkembang hingga pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain, motif ataupun prosesnya.
Bukan hanya orang-orang kalangan atas saja yang mengenakan batik, namun batik juga digandrungi kawula muda hingga anak. Yang tak kalah penting, batik telah diakui dunia sebagai suatu bentuk mahakarya seni, yang mampu menggabungkan nilai-nilai filosofis yang menarik dan indah.
Hingga pada tahun 2009, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Salah satu upaya pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, yakni di LPK Bina Mandiri LPane Lapas Semarang adalah seni membatik yang dilakukan di unit batik.
Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana disini dilatih untuk berkreasi dan berimajinasi menciptakan berbagai karya batik, yang salah satunya adalah batik tulis.
Pada unit ini terdapat tujuh orang narapidana yang aktif menjadi pekerja. Mereka yang memiliki background dari berbagai kasus seperti kasus penggelapan, narkoba hingga pembunuhan, dengan kecekatannya mampu menghasilkan karya batik yang sangat bagus dan dikenal hingga mancanegara.